Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politeknik Bisa Buka Program Pascasarjana

Kompas.com - 11/10/2011, 09:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pendidikan politeknik saat ini hanya menyelenggarakan program pendidikan diploma tiga hingga empat. Dengan keluarnya undang-undang tentang perguruan tinggi, politeknik dapat membuka layanan pendidikan sarjana, bahkan hingga strata tiga.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, Djoko Santoso mengatakan, pendidikan tinggi vokasi harus diperkuat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri Indonesia. Dalam Rancangan Undang-Undang tentang Perguruan Tinggi (RUU PT) yang tengah dibahas di DPR, pendidikan tinggi vokasi, seperti politeknik, diberi peluang untuk membuka program master dan doktor terapan.

”Jika sudah ada payung hukumnya, tentu pemerintah akan menyiapkan politeknik yang memenuhi syarat untuk membuka program master hingga doktor terapan. Terutama nantinya untuk memenuhi kebutuhan tenaga dan ahli profesional di bidang sains, teknik, dan pertanian,” ujar Djoko di Jakarta, Senin (10/10).

Secara terpisah, Direktur Politeknik Negeri Jakarta Prof Dr Johny Wahyuadi M Soedarsono DEA mengatakan, program sarjana yang diadakan politeknik tidak bertujuan menyaingi perguruan tinggi lain, seperti institut dan universitas.

”Program pendidikan ini lebih menekankan pada kemampuan praktik dan bertujuan menghasilkan lulusan yang siap pakai di industri,” ujarnya.

Lulusan jenjang sarjana (dari S-1 hingga S-3) yang diadakan politeknik merupakan sarjana terapan. Materi pelajaran yang diberikan berkomposisi sebanding atau 50:50 antara teori dan praktik, sedangkan di universitas lebih banyak teori.

Banyak peminat

Pendidikan siap pakai pada jenjang yang lebih tinggi ini, menurut Johny, akan banyak diminati, baik oleh siswa maupun industri. ”Tahun ini lulusan SLTA yang berminat masuk program diploma Politeknik Negeri Jakarta lebih dari 10.000 orang, tetapi yang bisa ditampung saat ini tidak sampai 2.000 siswa,” ujar Johny.

Karena itu, ia berharap ada peningkatan jumlah politeknik di Indonesia. Di China, misalnya, untuk mendukung industri, dalam lima tahun terakhir terjadi lonjakan jumlah politeknik dari 432 pada 1998 menjadi 1.176 pada 2003.

Bambang Wasito Adi, Direktur Politeknik Negeri Media Kreatif, Jakarta, mengatakan, lulusan perguruan tinggi yang siap pakai oleh industri harus diperbanyak. Begitu pun doktor di pendidikan tinggi vokasi harus diperkuat supaya riset-riset terapan yang dilakukannya sesuai dengan kebutuhan industri.

Politeknik Negeri Media Kreatif merupakan pengembangan dari Pusat Grafika Indonesia (Pusgrafin) yang telah memiliki reputasi yang baik dalam pengembangan dan pembinaan industri penerbitan dan grafika nasional. Institusi tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi inovasi pada era baru masyarakat modern Indonesia. (YUN/ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com