Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Nyumbang" Pemerintah untuk Anak Putus Sekolah

Kompas.com - 12/10/2011, 12:50 WIB

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa dari berbagai organisasi kemahasiswaan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggalang dana untuk anak putus sekolah. Penggalangan dana dilakukan pada hari ini, Rabu (12/10/2011).

Sebelum melakukan penggalangan dana, massa yang tergabung dalam "Elemen Gerakan Nyumbang Pemerintah untuk Anak Putus Sekolah" menggelar orasi di depan pintu gerbang Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas.

Koordinator Gerakan Nyumbang Pemerintah untuk Anak Putus Sekolah, Barid Hardiyanto mengatakan, aksi penggalangan dana ini merupakan wujud kepedulian mahasiswa dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat terhadap dunia pendidikan di Banyumas.

Menurut dia, pendidikan seharusnya merupakan investasi terbaik bagi bangsa ini. Dalam hal ini, kata dia, bangsa manapun yang ingin maju dan berperadaban tinggi perlu mempersiapkan sistem pendidikan yang baik dan berpihak pada rakyat.

"Akan tetapi di Banyumas, pendidikan menjadi barang mewah bagi rakyatnya, larang banget (mahal sekali). Bahkan, angka anak putus sekolah di Banyumas meningkat karena sekitar 9.000 anak lulusan SMP dikabarkan tidak dapat melanjutkan ke SMA," kata Barid.

Barid mengatakan, angka putus sekolah tersebut sama artinya dengan 37 persen anak usia wajib belajar yang dijamin undang-undang terpaksa "gigit jari" berhadapan dengan kenyataan ini. Terkait hal itu, dia mengatakan, pihaknya mempertanyakan peran pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pendidikan bagi warganya.

"Kemana anggaran pendidikan 20 persen itu dialokasikan? Maka kami atas nama Gerakan Nyumbang Pemerintah untuk Anak Putus Sekolah mengajak seluruh warga Banyumas dan sekitarnya membantu pemerintah daerah dalam menyediakan anggaran pendidikan sekolah," ujarnya.

Ia menjelaskan, gerakan tersebut akan melakukan penggalangan dana di sejumlah pusat-pusat keramaian di Purwokerto, antara lain Alun-alun Purwokerto dan sekitar kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Menanggapi aksi ini, dua anggota Komisi D DPRD Banyumas, Budi Setiawan dan Ibnu Salimi, menemui massa yang berorasi di depan pintu gerbang pendopo. Ibnu mengatakan, aksi penggalangan dana ini merupakan tamparan keras bagi pemerintah.

"Oleh karena itu, kami mendukung gerakan ini," kata Ibnu.

Selain orasi, dalam aksi tersebut juga diisi denga teatrikal yang menggambarkan wajah suram dunia pendidikan di Banyumas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com