Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perguruan Tinggi Lemah Melihat Kebutuhan Pasar Kerja

Kompas.com - 18/10/2011, 15:44 WIB

MALANG, KOMPAS.com - Perguruan tinggi di Indonesia dinilai lemah dalam melihat kebutuhan pasar kerja di dalam negeri. Hal ini mengakibatkan kebutuhan tenaga profesional dalam negeri sering diisi oleh tenaga asing. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar mengatakan, kini banyak tenaga profesional asing yang masuk ke Indonesia dan mengisi sejumlah jabatan profesional. Sementara itu, tenaga kerja dalam negeri profesional sangat kurang.

Oleh karena itu, ia berharap sejumlah universitas di Indonesia harus segera mendesain tenaga profesional, supaya bisa merebut pasar dalam negeri, sehingga tidak perlu diisi oleh tenaga dari luar.

"Jangan sampai kebutuhan tenaga profesional dalam negeri diisi oleh orang asing. Apalagi, tenaga medis. Sebab kini asing juga membuat sejumlah sekolah profesional di sini," kata Muhaimin usai melakukan orasi ilmiah di hadapan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa (18/10/2011).

Muhaimin menjelaskan, stok tenaga profesional dalam negeri sebenarnya masih banyak, namun kurang dimanfaatkan serta diberdayakan.

"Oleh karena itu, kini lembaga pendidikan di Indonesia harus bisa menyeimbangkan diri dengan dunia pasar. Sebab, kelemahan universitas dalam negeri adalah kurang bisa menganalisis dunia pasar itu," paparnya.

Ke depannya, kata Muhaimin, ia akan meminta setiap universitas membuat desain untuk mencetak tenaga profesional.

"Kelemahan ini harus segera ditutupi dengan mengajak semua lembaga pendidikan termasuk universitas untuk mengisi lowongan dalam negeri, sehingga tenaga dalam negeri bisa terpakai maksimal," ujar Muhaimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com