Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Bertugas, Wiendu Canangkan 5 Pilar Kebudayaan

Kompas.com - 19/10/2011, 17:22 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti secara resmi telah menduduki jabatan barunya setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu (19/10/2011) pagi. Mengawali tugasnya, Wiendu mengungkapkan beberapa hal yang akan dilakukannya untuk menata dan membangun kebudayaan di Indonesia. Menurutnya, perlu penyusunan strategi pembangunan kebudayaan tersebut akan bertumpu pada lima pilar penting tentang kebudayaan.

Pilar pertama adalah mengenai karakter dan jati diri bangsa. Pilar ini sebelumnya telah dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan Nasional melalui program pendidikan karakter yang diterapkan di sekolah-sekolah dan kepada anak-anak usia dini.

Pilar kedua yaitu sejarah warisan dan karya budaya. Dalam ranah ini, Wiendu menjelaskan, ada dua arena penting yang akan tersentuh, yaitu hal-hal yang bersifat benda, seperti candi-candi, kawasan kota-kota lama, artefak, dan monumen. Termasuk juga struktur-struktur bentang budaya yang umumnya bersifat sumber daya alam namun memiliki nilai budaya yang penting, sehingga menjadi bagian yang perlu ditata ulang.

"Arena kedua adalah warisan budaya tak benda, meliputi ideologi, psikologi, kuliner, cara berpakaian, dan lain sebagainya," kata Wiendu, Rabu (19/10/2011), di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Pilar ketiga, lanjutnya, adalah diplomasi budaya. Kekayaan budaya Indonesia yang luas dan  luhur, menurutnya perlu lebih diangkat ke mata dunia sebagai citra positif yang akan membantu kiprah Indonesia di mata dunia.

Pilar keempat adalah pembangunan sumber daya manusia dan kelembagaan budaya. Ia menjelaskan, nantinya akan ada beberapa arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai rencana disinergikannya institusi pendidikan seni dan kebudayaan.

Pilar yang terakhir yaitu pembangunan sarana dan prasarana budaya. Seperti permuseuman, galeri, dan kantong-kantong budaya di lingkungan masyarakat yang selama ini kurang nampak secara formal tetapi penting sekali keberadaannya sebagai satu jaringan pemikiran dan karya yang perlu ditata dalam rangka pembangunan nasional kebudayaan.

"Jadi saya kira, akan disusun cetak biru pembangunan nasional kebudayaan yang diupayakan selesai akhir tahun ini. Cetak biru itu akan berisi mengenai kebijakan pembangunan nasional kebudayaan, strategi pembangunan dan lain sebagainya," papar Wiendu.

Perombakan kabinet yang dilakukan Presiden SBY memberikan tugas baru kepada Kementerian Pendidikan Nasional. Urusan kebudayaan kembali diserahkan kepada kementerian ini, setelah sebelumnya di bawah kewenangan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com