Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gosip Bisa Tunjukkan Kepedulian Seseorang?

Kompas.com - 20/10/2011, 10:55 WIB

KOMPAS.com - Sebagian besar perempuan sulit menolak untuk bergosip. Sebuah buku mengatakan, bahwa perempuan memang memiliki kebutuhan mendasar untuk menyuarakan keprihatinan terhadap orang lain. Keinginan untuk membahas atau memperbincangkan masalah ini sebenarnya bertujuan untuk melindungi komunitas mereka sendiri.

John L. Locke, ahli linguistik yang juga penulis buku Duels and Duets, mengatakan bahwa sebenarnya kata "gosip" memiliki citra yang buruk untuk didengar. Namun, sebenarnya obrolan yang kerap dilakukan "di balik punggung" orang yang dibicarakan ini  bertujuan untuk memberikan pelayanan moral di komunitasnya. Dengan membicarakan beberapa hal, perempuan bisa melindungi diria dari kesalahan atau perbuatan buruk yang dilakukan atau dialami orang lain.

"Sebuah penelitian tentang gosip menunjukkan bahwa Anda yang suka bergosip sebenarnya lebih peduli tentang masalah orang lain, seperti jika seseorang memiliki pembantu rumah tangga yang buruk, atau perilaku seseorang yang kurang baik," tambahnya.

Bagi para perempuan, kasus-kasus ini merupakan ancaman bagi mereka di masyarakat, sehingga mereka pun memiliki alasan untuk membicarakan agar hal tersebut tak terjadi pada mereka. Membicarakannya dengan teman sendiri akan menjadikannya tindakan preventif, tanpa menyinggung orang yang dibicarakan tersebut.

Berbeda dengan wanita, pria lebih suka untuk berterus terang dan menampilkan kekuatan mereka untuk melindungi dirinya dari suatu masalah dan memamerkan kepada perempuan. Saat melihat hal-hal yang buruk dari temannya, seorang pria akan mengatakannya terus terang di depan orang tersebut, meskipun hal itu akan menyinggung perasaan. "Perempuan tidak akan pernah melakukan hal itu," tutur Locke.

Locke mengatakan bahwa para perempuan lebih memilih untuk berkomentar tentang seseorang kepada orang lain dibandingkan harus mengungkapkannya langsung kepada orang tersebut. Para perempuan lebih sering berbagi informasi satu sama lainnya dengan metode "duet", dan hal ini juga dilakukan untuk mempererat ikatan di antara mereka.

"Sayangnya, metode 'duet' ini bisa juga merugikan, karena jika obrolan tentang keburukan ini terungkap pada orang yang dianggap saingan atau musuh, maka akan menjadi hal yang berbahaya dan justru bisa digunakan untuk mengintimidasi orang tersebut," tambahnya.

Sedangkan para pria yang lebih suka untuk mengatakan pendapatnya secara langsung, biasanya akan mengesankan lawan jenisnya. Menurut Locke, hal ini juga menjadi cara cerdas bagi para pria untuk menunjukkan kejantanan dan kemampuannya untuk bereproduksi. "Ini mirip seperti teori warna-warni bulu burung merak untuk menarik pasangan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Angkat Disertasi Strategi Kepemimpinan Digital, Chyta Anindhyta Raih Gelar Doktor Termuda Manajemen Pendidikan

Angkat Disertasi Strategi Kepemimpinan Digital, Chyta Anindhyta Raih Gelar Doktor Termuda Manajemen Pendidikan

Edu
Prodi PPG Pascasarjana UNJ Gelar KMD untuk Perkuat Nasionalisme dan Guru Profesional

Prodi PPG Pascasarjana UNJ Gelar KMD untuk Perkuat Nasionalisme dan Guru Profesional

Edu
Berminat Jadi Kreator Konten atau Influencer, Pengamat: Mesti Cermat Bikin Statement di Medsos

Berminat Jadi Kreator Konten atau Influencer, Pengamat: Mesti Cermat Bikin Statement di Medsos

Edu
Forum Dekan FIP-FIPP LPTK Negeri dan Dirjen GTK Bahas Strategi Penyiapan Guru Unggul

Forum Dekan FIP-FIPP LPTK Negeri dan Dirjen GTK Bahas Strategi Penyiapan Guru Unggul

Edu
Minat Calon Mahasiswa ke PTKIN Rendah, Ini Respon Menag

Minat Calon Mahasiswa ke PTKIN Rendah, Ini Respon Menag

Edu
Daya Tampung dan Aturan Daftar Jalur Zonasi PPDB Bali 2024, Dibuka Hari Ini

Daya Tampung dan Aturan Daftar Jalur Zonasi PPDB Bali 2024, Dibuka Hari Ini

Edu
UGM Masuk Daftar Peringkat 100 Kampus Terbaik Versi THE Impact Rangking 2024

UGM Masuk Daftar Peringkat 100 Kampus Terbaik Versi THE Impact Rangking 2024

Edu
Cara Daftar PPDB Jatim 2024 Tahap 4, Jalur Zonasi Khusus SMA

Cara Daftar PPDB Jatim 2024 Tahap 4, Jalur Zonasi Khusus SMA

Edu
Telkom University Buka Jalur Nilai UTBK, Tanpa Tes dan Ada Beasiswa

Telkom University Buka Jalur Nilai UTBK, Tanpa Tes dan Ada Beasiswa

Edu
Ada Beasiswa LPDP 2024 Bisa Daftar Tanpa TOEFL dan LoA, Ini Jenisnya

Ada Beasiswa LPDP 2024 Bisa Daftar Tanpa TOEFL dan LoA, Ini Jenisnya

Edu
Jadwal Masuk Sekolah SD-SMA Tahun Ajaran 2024-2025 di 20 Provinsi

Jadwal Masuk Sekolah SD-SMA Tahun Ajaran 2024-2025 di 20 Provinsi

Edu
Link KIP Kuliah 2024 Tak Bisa Diakses, Imbas Kena Retas Hacker PDN

Link KIP Kuliah 2024 Tak Bisa Diakses, Imbas Kena Retas Hacker PDN

Edu
Cara Cek Hasil PPDB Jateng 2024, Bisa Lihat Nama Siswa yang Tersingkir

Cara Cek Hasil PPDB Jateng 2024, Bisa Lihat Nama Siswa yang Tersingkir

Edu
Riset PPM Manajemen: Perencanaan Tenaga Kerja Bagian Penting Target Jangka Panjang Perusahaan

Riset PPM Manajemen: Perencanaan Tenaga Kerja Bagian Penting Target Jangka Panjang Perusahaan

Edu
Sosok Nayla, Penerima Beasiswa Indonesia Maju dengan Segudang Prestasi

Sosok Nayla, Penerima Beasiswa Indonesia Maju dengan Segudang Prestasi

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com