Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kewirausahaan Harus Jadi Gerakan Sosial

Kompas.com - 21/10/2011, 03:41 WIB

Raja Sapta Oktohari (36) menerima Kompas, Kamis (20/10) sore, dengan senyum cerah. Ia terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia 2011-2014. Pemilihan berlangsung di Makassar, Sulawesi Selatan, hingga Kamis pukul 04.00 WITA.

Okto, panggilan Raja Sapta Oktohari, cukup bermodal 97 suara untuk menyingkirkan dua kandidat lainnya—Harry Warganagara Harun dan Raditya Priamanaya Djan—setelah Erik Hidayat memilih mundur. Raditya adalah putra Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz. Erik Hidayat adalah putra Menteri Perindustrian MS Hidayat. Okto sendiri adalah putra pengusaha Oesman Sapta Odang.

Okto, pria yang juga promotor pertandingan tinju, percaya bahwa jiwa kewirausahaan adalah kunci kemandirian. Berikut petikan wawancaranya.

Bagaimana Hipmi ikut berkontribusi untuk menggerakkan ekonomi nasional?

Hipmi akan menjadi inkubator lahirnya pengusaha yang punya daya saing. Untuk itu, bukan sekadar hanya menambah jumlah pengusaha, melainkan lebih pada perbaikan kualitas pengusaha dan menginfiltrasi mahasiswa. Bahkan kalau perlu mulai sekolah dasar agar kewirausahaan sudah dikenalkan sejak dini.

Bagaimana mewujudkannya?

Saat ini ada Hipmi Perguruan Tinggi tempat mahasiswa mendapatkan kurikulum yang tidak terikat soal kewirausahaan. Kami berpikir untuk menjangkau khalayak yang lebih luas lagi agar tiap orang memiliki jiwa kewirausahaan. Saya percaya pengusaha itu bukan profesi, melainkan mentalitas. Mentalitas wirausaha ini yang harus dibangun.

Secara konkret, apakah yang bisa dilakukan untuk membuat ini nyata?

Kewirausahaan harus menjadi gerakan sosial. Hal ini juga yang terjadi saat saya menggagas Bike to Work. Awalnya, ini hanya gerakan untuk bersepeda sampai akhirnya menjadi komunitas. Kita harus memulai gerakan sosial untuk berwirausaha. Saya akan membuat jejaring sosial kewirausahaan, semacam Facebook untuk para wirausaha. (SIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com