Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Perlu Punya Kekuatan Politik

Kompas.com - 21/10/2011, 03:52 WIB

Jakarta, Kompas - Peneliti Indonesia perlu punya kekuatan politik agar dapat memengaruhi pembangunan bangsa. Pembangunan berisiko kecil harus berdasarkan penelitian.

Itu diungkapkan Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rachman pada penganugerahan Beasiswa Nasional L'Oréal Indonesia untuk Perempuan dalam Bidang Sains (Fellowship for Women in Science) 2011 di Jakarta, Rabu (20/10) malam. Turut hadir, menteri dan wakil menteri dari sejumlah kementerian.

Menurut Arief, untuk membentuk masyarakat sejahtera, saran, pilihan, dan solusi dari peneliti harus didengar. Di sisi lain, peneliti jangan hanya meneliti tanpa bisa diaplikasikan. Penelitian juga jangan hanya demi mengejar poin penilaian karier akademik atau alasan materi.

Jika peneliti berkekuatan politik, lanjut Arief, dana riset di berbagai lembaga penelitian dan Kementerian Riset dan Teknologi tak akan sekecil sekarang. Kedudukan peneliti juga tak akan dipandang sebelah mata lagi. ”Tak ada negara kuat tanpa sumbangan besar ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.

Perempuan peneliti

Beasiswa L'Oréal Indonesia 2011 diterima tiga peneliti untuk bidang ilmu hayati dan dua peneliti ilmu material. Mereka adalah perempuan muda peneliti dari berbagai lembaga penelitian di seluruh Indonesia.

Penerima beasiswa ilmu hayati adalah Caecilia Hapsari Ceriapuri Sukowati dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Upik Andriani Miskad dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, dan Yosmina Helena Tapilatu dari Balai Konservasi Biota Laut, Ambon.

Pemeroleh beasiswa untuk ilmu material adalah Bidhari Pidhatika dari Badan Penelitian dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian, Yogyakarta, dan Is Fatimah dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. (MZW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com