Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasionalisme Sepanjang Jakarta-Palembang

Kompas.com - 09/11/2011, 06:04 WIB

PALEMBANG, KOMPAS.com — Nasionalisme belum luntur. Setidaknya itu dirasakan oleh tim Kompas Jelajah Sepeda Jakarta-Palembang 2011 (Kompas JSJP 2011). Sepanjang perjalanan, sangat terasa ungkapan dan ekspresi nasionalisme yang ditunjukkan masyarakat yang dilewati.

JSJP memang digelar untuk meramaikan pesta olahraga multiacara SEA Games XXVI di Jakarta dan Palembang. Oleh karena itu, JSJP pun identik dengan SEA Games. Bahkan, banyak yang menyangka para pesepeda JSJP adalah atlet sepeda yang akan tampil di SEA Games.

Oleh karenanya, masyarakat yang dilewati pun memberi dukungan kepada JSJP untuk berjaya di SEA Games. Kalaupun akhirnya tahu bahwa JSJP hanya meramaikan SEA Games, mereka seolah titip pesan buat kejayaan Indonesia di SEA Games.

"Hidup Indonesia!" teriakan itu hampir selalu terdengar dari masyarakat yang dilewati JSJP, dari Jakarta sampai Palembang.

"Jayalah Indonesia," itu kalimat lain lagi.

"Ayo Indonesia, kamu bisa!" atau ada pula teriakan, "Semangat-semangat, menangkan SEA Games!"

Jelas kalimat-kalimat itu muncul oleh desakan nasionalisme. Terutama di pedesaan, terasa kental sekali nasionalisme mereka, meski hidup jauh dari kecukupan dibanding orang kota.

Kebersamaan mereka juga sangat terlihat. Begitu JSJP lewat, mereka langsung muncul bersamaan di jalan-jalan untuk menyambut dan memberi semangat. Bahkan, ada yang menawarkan buah rambutan yang masih di pepohonan.

Ada pula masyarakat yang sedang bergotong royong memasak daging kurban, atau kegiatan gotong royong lain yang jelas menunjukkan keakraban dan kesatuan mereka dalam kehidupan. Kebersamaan mereka sangat khas bangsa ini. Inilah Indonesia yang dulu amat kental oleh ciri gotong royong, sopan santun, saling mendukung, saling siap berkorban, dan bangga kepada Indonesia.

Di kota-kota mungkin sifat-sifat ini sudah mulai meluntur. Yang menonjol justru intrik dagang dan politik yang terkadang seperti sinetron dagelan picisan yang episodenya tak kunjung habis. Namun, di desa-desa yang dilewati JSJP, nasionalisme dan kadar ke-Indonesiaan itu masih kuat. Sungguh sebuah pengalaman berharga bagi JSJP menyaksikan dan merasakan ini semua.

JSJP pun jadi lebih bermakna. Perjalanan ini tak hanya kampanye cinta Bumi, hemat energi, dan gaya hidup sehat. Namun ternyata, ada juga makna menengok serta belajar sopan santun, keramahan, dan nasionalisme masyarakat pedesaan.

Semoga kearifan-kearifan lokal itu akan kembali menular bak endemi ke seluruh negeri, ke seluruh lapisan dan golongan.

"Ayo, Indonesia, kamu pasti bisa!" kalimat itu seharusnya keramat, bukan sekadar klise. Semoga!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com