Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Inklusi Masih Diabaikan

Kompas.com - 11/11/2011, 04:33 WIB

Jakarta, Kompas - Sekolah reguler yang menyelenggarakan pendidikan inklusi yang juga menerima anak-anak berkebutuhan khusus, belum sepenuhnya mampu memberikan layanan khusus seperti yang diharapkan. Anak-anak berkebutuhan khusus sering diperlakukan sama dengan anak-anak reguler lainnya.

”Kalau yang menangani anak- anak berkebutuhan khusus itu guru reguler, sepertinya kurang optimal. Soalnya, banyak guru yang tidak sabar dengan perilaku berbeda yang ditunjukkan anak-anak berkebutuhan khusus,” kata Endang, pemimpin SD inklusi di daerah Slipi, Jakarta, Rabu (9/11).

Para guru di sekolah inklusi juga belum sepenuhnya memahami perbedaan gangguan perilaku dan mental dalam tiap diri anak berkebutuhan khusus di sekolah. Akibatnya, para guru sering kewalahan menghadapi keseharian anak-anak di sekolah.

Kemampuan belajar anak- anak berkebutuhan khusus yang lebih lamban pada sejumlah siswa juga menjadi kendala. Para guru di sekolah inklusi masih kebingungan untuk memberikan putusan terhadap anak-anak tersebut, bisa naik kelas atau tidak.

Persoalan-persoalan di lapangan dalam pelaksanaan sekolah inklusi ini sejalan dengan kajian Helen Keller International (HKI). Pembelajaran di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif belum optimal.

Sekolah tak memahami kebutuhan anak berkebutuhan khusus yang berbeda-beda. Selain sosialisasi konsep pendidikan inklusif yang kurang, guru juga tak kompeten menangani anak berkebutuhan khusus. Guru belum punya bekal kompetensi ketika harus mengajar anak berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.

Irwanto, Ketua Pusat Kajian Disabilitas Universitas Indonesia, mengatakan, sekolah memang menghadapi dilema. Ada ketentuan tak boleh bersikap diskriminatif dalam penerimaan siswa, termasuk anak berkebutuhan khusus, tetapi kapasitas guru di sekolah tersebut belum memadai. ”Ini harus jadi perhatian serius pemerintah,” ujarnya.

Agustina Indriati, psikolog dari Pusat Kajian Disabilitas UI, mengatakan, dalam pelayanan sekolah inklusi, para guru mesti memahami setiap kebijakan dan layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa haruslah berprinsip pada kepentingan terbaik siswa.

Pusat Kajian Disabilitas UI melakukan pendampingan terhadap sejumlah sekolah inklusi. Selain itu, juga kegiatan pemberdayaan masyarakat yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus sehingga keluarga tahu pola asuh yang tepat untuk mengoptimalkan potensi anak. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com