KUPANG, KOMPAS.com -- Sebuah laboratorium diversifikasi pangan lokal akan dibangun di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kaitan itu, sejumlah ahli pangan akan diundang untuk memberi masukan dan gagasan.
Prakarsa pembangunan laboratorium diversifikasi pangan lokal ini merupakan yang pertama di Indonesia. NTT memang dikenal memiliki keragaman pangan lokal yang berkembang sesuai karakteristik iklim, tanah, dan tradisi masyarakat setempat.
Pemilik Pusat Oleh-Oleh Khas NTT, Toko Soekiran (Susan), Semuel Santoso menyatakan, pihaknya menjalin kerja sama dengan sejumlah pakar pangan dari berbagai perguruan tinggi dan pemerhati masalah pangan.
"Dengan laboratorium ini kita akan melakukan sejumlah kajian terhadap sejumlah bahan baku pangan yang ada di masyarakat NTT. Perlu diketahui apa saja kandungan pangan tertentu, kemudian disosialisasikan kepada publik," kata Santoso.
Santoso yang saat ini sedang mengembangkan usaha emping jagung dari berbagai jenis, usaha abon ikan, abon sapi, dodol, rujak luwat khas Kupang, dan sebagainya, sangat optimistis akan rencana pembangunan laboratorium tersebut. "Saya punya mimpi untuk itu, dan saya telah siapkan lahan 4 hektare sekitar 20 km dari kota Kupang untuk tujuan itu, termasuk usaha emping jagung," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.