Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah, Adillah terhadap PTN dan PTS!

Kompas.com - 24/11/2011, 15:23 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Jawa Tengah meminta pemerintah bersikap adil dalam membantu pendanaan perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS). Sekretaris Aptisi Jateng Prof Y. Sutomo mengatakan, hal itu menjadi salah satu masukan yang disampaikan Aptisi untuk dimuat dala,m RUU Perguruan Tinggi yang saat ini masih dibahas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Komisi X DPR.

"Itu salah satu poin masukan kami terhadap rancangan undang-undang (RUU) Perguruan Tinggi dan sudah kami sampaikan kepada Aptisi pusat," ujar Sutomo.

Menurut dia, pemerintah perlu menggodok RUU Perguruan Tinggi secara matang agar bisa mengapresiasi kepentingan seluruh pihak terkait, termasuk PTS yang selama ini minim mendapatkan bantuan dana dari pemerintah.

Sutomo mengakui, pemerintah selama ini sudah membantu PTS melalui berbagai langkah, seperti beasiswa bagi dosen untuk studi lanjut, beasiswa bagi mahasiswanya, dan bantuan penelitian. Namun, bantuan-bantuan itu dinilainya belum mencukupi.

"Dalam RUU Perguruan Tinggi memang belum memperlihatkan secara jelas tentang pengaturan pembiayaan bagi PTS. Mestinya alokasi anggaran bagi dunia pendidikan tinggi tidak boleh dibedakan," katanya.

Mantan Rektor Universitas Stikubank Semarang itu menjelaskan, poin lain yang dikritisi dari RUU Pendidikan Tinggi adalah tentang penerimaan mahasiswa baru. Menurutnya, aturan mengenai hal ini perlu ditambah pembatasan kuota penerimaan mahasiswa baru di PTN.

Selama penerimaan mahasiswa baru belum dibatasi dengan kuota, kata dia, nasib PTS akan merana karena kesulitan menjaring calon mahasiswa yang membludak masuk ke PTN dengan kuota penerimaan yang besar.

Sutomo menyebutkan, penetapan sanksi bagi PTN yang tidak memenuhi kuota 20 persen untuk mahasiswa miskin juga harus diatur.

"Setidaknya ada 16 poin masukan kami atas RUU Pendidikan Tinggi yang dikirim ke Aptisi pusat. Nantinya, masukan-masukan dari Aptisi se-Indonesia akan digodok sebelum disampaikan ke pemerintah," kata Sutomo.

Sebelumnya, Koordinasi Perguruan Tinggi (Kopertis) Wilayah VI Jateng juga mengakui, beasiswa yang diberikan pemerintah kepada mahasiswa PTS selama ini belum mencakup 10 persen dari total mahasiswa di PTS.

"Jumlah total mahasiswa di PTS-PTS di Jateng mencapai sekitar 280 ribu orang yang tersebar di 238 PTS, sedangkan yang penerima beasiswa tak sampai 28 ribu orang," kata Koordinator Kopertis Jateng Prof Mustafid.

Beasiswa bagi PTS, kata dia, sebenarnya tak hanya berguna membantu mahasiswa miskin berkuliah. Di sisi lain, beasiswa menjadi promosi tersendiri bagi PTS yang bersangkutan dalam menarik mahasiswa.

"Kalau PTS menawarkan banyak beasiswa studi tentu menjadi poin tersendiri untuk menarik calon mahasiswa. Tentu saja, ini berimplikasi secara tidak langsung dengan kelangsungan hidup PTS bersangkutan," kata Mustafid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com