Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran yang Terus Membawa Kesedihan

Kompas.com - 28/11/2011, 02:58 WIB

Tiga remaja bergegas turun dari sepeda motor dan menggedor pintu rumah kontrak di Gang Damai Nomor 2 RT 17 RW 04, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (26/11), sekitar pukul 22.00.

Panen Siagian (43) dan Saidah Siringoringo (42) yang hendak beristirahat menjadi kaget. Gedoran pintu juga mengagetkan dan membangunkan tetangga sekaligus kerabat keluarga, yakni Taripar Sabam Simanjuntak (60) dan R Panjaitan.

”Imanuel dibacok dan sepertinya enggak selamat,” kata salah satu remaja dengan nada gugup dan wajah pucat.

Kabar itu bagai petir di malam yang sunyi dan memaksa Taripar bergegas menuju Jalan H Baping, sekitar 500 meter dari rumah. Di tepi jalan yang membatasi Kelurahan Susukan dan Kelurahan Ciracas itu, Imanuel Andreas Siagian (13) terkapar dengan luka di perut, dada, dan punggung yang terus mengucurkan darah.

Imanuel, siswa Kelas 2 SMP Negeri 257 Kampung Rambutan, kemudian dibawa dengan sepeda motor ke klinik terdekat. Namun, karena tidak memiliki peralatan memadai, ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Pasar Rebo. Akibat terus mengucurkan darah, Imanuel meninggal dunia dalam dekapan temannya di motor.

Setelah menjalani visum di RS Cipto Mangunkusumo, jenazah disemayamkan di rumah duka dan diberkati sebelum dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur.

Bagi keluarga Siagian, Sabtu malam itu menjadi hari yang mengenaskan dan menyesakkan. Imanuel yang dikenal periang telah pergi selamanya dan meninggalkan kesedihan bagi orangtua, kedua kakak, Friska (23) dan Faisal (21), serta seorang adik bernama Lidya (9).

Polisi janji tangkap pelaku

Orangtua Imanuel tak mampu berkata-kata saat ditanya mengenai peristiwa yang menimpa sang putra, kemarin. Panen, yang sehari-hari bekerja sebagai sopir Kopaja 52 jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang, dan Saidah, yang ibu rumah tangga, cuma ingin pelakunya ditangkap dan dihukum setimpal. Mereka percaya petugas kepolisian mampu memenuhi harapan itu.

Seingat Taripar, pada Sabtu sekitar pukul 19.00, Imanuel sempat pamit untuk menikmati malam minggu. Saat pamit, tidak tampak perilaku aneh.

Imanuel pergi dengan berjalan untuk berkumpul bersama teman sekampung di tepi Jalan H Baping. Berdasarkan keterangan sejumlah pemuda, saat Imanuel berkumpul itulah tidak disangka datang sekelompok remaja. Mereka kaget dan kocarkacir karena kelompok remaja yang datang ternyata bersenjata dan segera menyerang. Saat hendak melarikan diri, Imanuel terjatuh. Tubuhnya lalu menjadi bulan-bulanan sabetan parang sang penyerang.

Penyidik Polsek Metro Ciracas masih mendalami kasus itu serta berjanji mencari dan menangkap pelaku.

Berdasarkan keterangan sejumlah warga, tawuran kerap terjadi di Susukan. Tawuran bisa terjadi setiap minggu.

”Di sini seperti ada genggeng,” kata Taripar.

Bagi Taripar, kata tawuran menjadi kata yang membuat sedih dan trauma. Sebab, tawuran juga yang merenggut nyawa putranya, Andre Binsar Simanjuntak, di Jalan Raya Bogor, 15 Februari 1999.

Dikarenakan perkelahian antarwarga, terutama remaja dan pemuda, kerap terjadi di sana, polisi pun menerjunkan sejumlah petugas berpatroli pada pagi, siang, sore, dan malam.

Setiap malam mobil patroli polisi memantau situasi di Susukan yang dinilai rawan. Namun, pengawasan ternyata tak cukup. Tawuran dan atau penyerangan masih terjadi dan terus meminta korban jiwa. (Ambrosius Harto Manumoyoso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com