JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Im, putri penyandang HIV positif, Fajar Jasmin, sebelumnya sudah diumumkan sebagai salah satu murid baru yang diterima di SD Don Bosco I Kelapa Gading untuk tahun ajaran baru 2012/2013. Pengumuman tersebut keluar sepekan lalu. Namun, melalui pesan singkat, pihak sekolah menyatakan bahwa penerimaan Im dibatalkan karena ada penolakan dari orangtua siswa lainnya. Seperti dikutip dari Warta Kota, Jumat (2/12/2011), ibu Im, Leonnie FM, mengungkapkan, nama anaknya telah muncul dan diumumkan diterima.
"Saat itu, nama anak saya sudah muncul dan diumumkan. Dia diterima di sekolah itu, kemudian dilanjutkan negosiasi untuk uang masuk oleh orangtua bersama sekolah," kata Leonnie, saat dihubungi Warta Kota, Kamis (1/12/2011) malam.
Saat negosiasi dengan pihak sekolah, Leonnie bersama suaminya mengatakan secara terus terang kepada pihak sekolah bahwa Fajar mengidap HIV. Niat mereka baik, yakni berterus terang dan tidak menutup-nutupi keadaan yang sebenarnya. Mereka pun menanyakan kepada pihak sekolah apakah hal itu menjadi masalah atau tidak.
Saat itu, pihak sekolah mengatakan bahwa tidak ada masalah sama sekali dan tidak perlu takut Im akan mengalami diskriminasi. Namun, pihak sekolah kemudian meminta sebuah syarat tambahan yang menyatakan Im tidak terinfeksi virus HIV.
"Hari ini (kemarin) adalah hari terakhir soal nego uang masuk itu. Namun, mereka tiba-tiba minta hasil tes itu. Kepala SD sendiri sampai Kamis pagi merasa tidak mempermasalahkan. Tetapi, salah seorang yang mewakili yayasan mengatakan bahwa tanpa hasil tes atau jika hasil tes menunjukkan Im mengidap HIV, maka dia tidak bisa masuk sekolah," jelas Leonnie.
Berhubung sikap yang berbeda antara Kepala SD dan pihak yayasan, maka Leonnie meminta sekolah membuat keputusan yang bulat. Ia memberikan kesempatan pihak sekolah untuk membicarakan hal tersebut selama 24 jam, sebelum keputusan pembatalan penerimaan disampaikan kepadanya.
"Itu terhitung sejak Kamis pagi pukul 09.00. Artinya, saya akan menunggu sampai Jumat (2/12/2011) pagi. Tetapi, tiba-tiba tadi (kemarin) saya di-SMS bahwa keputusan Im diterima sudah dicabut," kata Leonnie.
Ia mendapatkan alasan dari pihak sekolah bahwa orangtua murid yang lain keberatan jika Im tetap bersekolah di sana. Leonnie mengaku memang belum bertemu ataupun berkomunikasi dengan orangtua lainnya karena negosiasi uang masuk bersifat pribadi dan tidak dilakukan bersama-sama.
"Saya tidak tahu apa benar orangtua lain benar keberatan seperti yang dikatakan atau tidak, karena saya belum berkomunikasi dengan mereka," ujarnya.
Leonnie juga meminta pihak sekolah untuk memberikan keputusan pembatalan secara tertulis karena pengumuman diterimanya Im juga merupakan pengumuman resmi yang tertulis.
Hari ini, sekitar pukul 09.30 berlangsung pertemuan antara Fajar dan pihak sekolah dan yayasan yang menaungi SD Don Bosco, di kawasan Pulo Mas, Jakarta Timur. Fajar akan memberikan keterangan mengenai kasus yang menimpa anaknya, setelah pertemuan berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.