Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembina Yayasan Don Bosco Meminta Maaf

Kompas.com - 05/12/2011, 17:17 WIB
Bramirus Mikail

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak yayasan Panca Dharma yang menaungi sekolah Don Bosco Kelapa Gading mengaku bersalah dan meminta maaf atas perlakuan diskriminasi terhadap Im.  Yayasan memperbolehkan Im untuk terus mengikuti seleksi penerimaan siswa baru di sekolah tersebut.

Hal itu disampaikan oleh pembina Yayasan Panca Dharma Handi Pranata usai melakukan mediasi dengan keluarga Fajar Jasmin Sugandhi yang difasilitasi oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Senin, (5/11/2011).

"Itu sebenarnya karena ketidaktahuan kami dan penyampaian yang tidak tepat. Kami pun tidak merasa malu dan rendah untuk mengakui maaf kepada pak Fajar, karena kejadian ini sebenarnya terjadi karena ketidaktahuan," ungkap Handi.

Dengan tercapainya mediasi ini, Handi menuturkan bahwa pihak yayasan akan menerima Im kembali untuk mengikuti seleksi masuk Don Bosco. Sebelumnya, pihak yayasan mengaku tidak akan menerima Im dengan alasan bahwa ayahnya mengidap HIV positif.

Untuk lebih memberikan edukasi kepada guru dan orangtua murid, Handi mengatakan bahwa pihaknya mempunyai rencana untuk melakukan sebuah workshop tentang HIV/AIDS. Acara tersebut dimaksudkan agar orangtua murid serta guru mempunyai pemahaman yang benar terkait HIV/AIDS. 

"Rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember," ucap Handi.

Ia juga menambahkan, selama ini idealisme dan kenyataan tentang HIV/AIDS di masyarakat masih sangat berbeda. Itulah yang menurutnya menjadi masalah utama. "Jadi kalau dilapangan dinyatakan aman tetapi kenyataannya para semua orangtua masih saja merasa tidak aman," jelasnya.

Sementara itu Fajar (ayah dari Im) mengaku cukup puas dan bangga terhadap sikap Don Bosco, yang telah berani mengaku salah dan meminta maaf kepada dirinya.

Fajar berharap, dengan selesainya permasalahan ini serta gencarnya sosialisasi yang benar tentang HIV/AIDS tidak ada lagi kasus-kasus diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS.

"Saya menerima baik isyarat yang dinyatakan oleh pihak yayasan Don Bosco. Dan saya mengatakan mereka orang yang luar biasa karena berani mengakui kesalahan," ucapnya.

Seperti diwartakan sebelumya, Fajar mengaku akan melakukan somasi kepada pihak sekolah Don Bosco apabila tidak menyatakan permintaan permohonan  maaf di media massa dalam kurun 2 x 24 jam atas perlakuan diskriminatif terhadap anaknya. Tetapi dengan hasil ini Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak akan melanjutkan tuntutan karena pihak Don Bosco sudah menunjukkan itikad baik.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), dr. Nafsiah Mboi, SpA. MPH yang turut hadir dalam mediasi tersebut mengungkapkan, pihaknya bersama dengan dinas pendidikan akan membantu sosialisasi pada seluruh masyarakat, guru dan orang tua murid supaya tidak mempunyai pemikiran yang salah terhadap ODHA.

Ia juga menegaskan bahwa orang tua murid tidak perlu khawatir apabila ada anak mereka mempunyai teman yang mengidap HIV/AIDS. Nafsiah menegaskan, virus HIV/AIDS hanya dapat tertular melalui hubungan seks, alat suntik, transfusi darah, dan kehamilan.

"Anak kecil umur 6 tahun tidak akan melakukan hubungan seks toh? Dia juga tidak akan melakukan transfusi darah, apalagi sampai melahirkan. Sebagai contoh, Ibu Leoni yang sudah menikah dengan pak Fajar cukup lama tetapi dia tetap negatif. padahal mereka makan dan tidur sama-sama." paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com