YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Sudah dua hari satu malam, mahasiswa Sekolah Vokasi UGM berunjuk rasa dengan menginap di tenda-tenda yang didirikan di halaman Balairung Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Mereka menuntut pihak rektorat menandatangani draf program alih jalur dari Sekolah Vokasi ke S-1 reguler.
Ratusan mahasiswa Sekolah Vokasi UGM menggelar unjuk rasa sejak Senin pagi kemarin. Karena belum ada sikap dari pihak universitas, para mahasiswa tetap bertahan di halaman Balairung atau gedung pusat UGM sisi utara.
"Sekolah Vokasi sampai saat ini belum terdaftar di pendidikan tinggi. Kami ingin kembali lagi ke jenjang diploma III seperti dulu dan bisa melanjutkan ke jenjang S-1," kata Penanggung Jawab Aksi Forum Komunikasi Mahasiswa Sekolah Vokasi UGM, Neil Aiway," Selasa (6/12/2011) di UGM, Yogyakarta.
Direktur Sekolah Vokasi UGM Muhammad Arrofiq mengatakan, Sekolah Vokasi merupakan lembaga pendidikan yang setingkat dengan diploma III dan diploma IV. Menurut dia, mahasiswa Sekolah Vokasi tidak bisa alih jalur ke S-1 sebab jalur vokasi memang ditujukan pada pendidikan keterampilan. Sementara S-1 ditekankan pada pendidikan analitis.
Meski demikian, para mahasiswa Sekolah Vokasi tak bisa menerima penjelasan ini. Sebab, antara tahun 2006-2008 (saat Sekolah Vokasi belum terbentuk), UGM pernah membuka kesempatan alih jalur dari jenjang diploma III ke S-1. Ada empat program studi yang diberi kesempatan, yaitu Pariwisata, Hukum, MIPA, dan Kesehatan Hewan.
Mulai 2009, program-program diploma III akhirnya disatukan dalam satu lembaga, yaitu Sekolah Vokasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.