Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Sekolah Rusak

Kompas.com - 08/12/2011, 05:14 WIB

Probolinggo, Kompas - Ribuan gedung sekolah di Jawa Timur kini dalam kondisi rusak. Selain proses belajar mengajar kurang efektif, rusaknya gedung sekolah itu dapat membahayakan siswa. Pemerintah diminta segera menanggulangi gedung itu sebelum roboh dan membawa korban jiwa. Apalagi kini musim hujan disertai angin.

Dalam sepekan terakhir ini saja sedikitnya ada dua sekolah roboh. Yaitu Madrasah Diniyah Desa Larangan Slampar, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, yang mengakibatkan seorang siswa meninggal dan 15 luka-luka. Tiga ruang kelas SDN I Pangelen, Kabupaten Sampang, juga roboh, namun tidak menelan korban jiwa.

Anggota Komisi E DPRD Jatim Kuswiyanto, Rabu (7/12), mengatakan, akan segera meminta Pemprov Jatim untuk membuat peta kerusakan ribuan gedung sekolah itu. ”Sehingga bisa dikategorikan tingkat kerusakannya. Yang darurat harus segera ditangani dengan dana tanggap darurat sebelum jatuh korban jiwa. Kalau menunggu dana APBD untuk sektor pendidikan mungkin baru Mei bisa dikerjakan renovasi,” katanya.

Gedung sekolah rusak itu merata di kota maupun daerah terpencil. Di Kota Surabaya saja sekitar 354 unit, di Sidoarjo sekitar 20 persen, di Probolinggo lebih kurang 2.000 unit.

Salah satu contoh, SDN Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo, yang termasuk sekolah berstandar nasional Indonesia. Satu ruang kelasnya sudah sekitar tiga tahun tidak dipergunakan karena nyaris roboh. Kini harus disangga dengan bambu. ”Ini tidak layak menjadi sekolah berstandar nasional,” kata Ketua Dewan Pendidikan Sidoarjo Musahili.

”Kalau hujan turun atau angin kencang, sebagai orangtua murid, saya ini sudah khawatir kalau sampai gedung sekolah ambruk,” kata Ny Lilik, salah satu orangtua murid.

SDN Laweyan 2, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, lebih parah. Setidaknya ada tiga ruang kelas rusak di bagian atap. Jika hujan turun, ruangan kelas bocor dan siswa harus belajar dalam kondisi kelas basah terkena air hujan. Tiga kelas itu menjadi tempat belajar bagi 110 siswa kelas I- III.

”Yang mengkhawatirkan kalau terjadi angin puting beliung, bisa-bisa atap ruangan kelas ini berjatuhan. Namun untungnya saat ini kami bisa mengatasi dengan menutup sementara atap yang jebol tersebut menggunakan seng,” kata Heri, Wakil Kepala SDN Laweyan 2.

Ujian di tenda

Bangunan Sekolah Dasar Negeri Dilem, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, kini terancam longsor. Pasalnya, plengsengan yang berada persis di depan ruang kantor kepala sekolah, sudah ambrol. Adapun atap ruang kelas sudah lapuk dimakan rayap, begitu pula dengan tembok bangunan sekolah sudah banyak yang retak-retak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com