Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengejar yang Berprestasi

Kompas.com - 09/12/2011, 05:58 WIB

Biaya pendidikan yang sangat mahal membuat banyak siswa berprestasi, tetapi kurang mampu, terhambat melanjutkan kuliah. Tapi, MuDAers jangan menyerah dulu. Salah satu caranya, ya, mengejar beasiswa yang disediakan sejumlah perguruan tinggi dan pemerintah.

Besar beasiswa bervariasi, mulai dari pengurangan biaya pendidikan dari 25 persen sampai 100 persen alias gratis hingga biaya hidup ditanggung. Menggiurkan sekali. Cuma, memang enggak gampang. Mereka yang sudah kuliah, misalnya, harus memiliki indeks prestasi kumulatif di atas 3.

Di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ada empat beasiswa. Namun, kepengurusannya tak di bawah satu atap. Beasiswa Biduk Misi, Olimpiade Sains Internasional (OSI), dan Prestasi Akademik diurus Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Beasiswa Unggulan dikoordinasi Sekretariat Jenderal Kemdikbud. Bantuan pendidikan dari pemerintah ini untuk mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta, baik di dalam maupun luar negeri. Namun, karena memakai anggaran pemerintah, pengiriman dana beasiswa selalu terlambat, bisa sampai sebulan.

Sekalipun diurus Kemdikbud, seleksi siapa yang berhak mendapat beasiswa diserahkan kepada perguruan tinggi. Jadi, mereka yang ingin mendapat beasiswa harus mendaftar lewat fakultas.

Miskin tetapi berprestasi

Menurut Thyar, staf Biro Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi, beasiswa Biduk Misi ada sejak tahun 2009, bertujuan memutus mata rantai kemiskinan. Maka, sasarannya adalah mahasiswa berprestasi dari keluarga miskin.

”Ini program Pak Menteri Mohammad Nuh (Menteri Pendididikan dan Kebudayaan). Diharapkan lewat cara ini kehidupan anak keluarga miskin kelak akan membaik sehingga bisa memutus rantai kemiskinan,” kata Thyar.

Untuk tahun akademik 2011/2012, Biduk Misi memberikan beasiswa kepada 30.000 mahasiswa di PTN, termasuk sekolah tinggi agama. Beasiswa meliputi biaya pendidikan selama empat tahun (sesuai yang diajukan fakultas), ongkos dari rumah ke kampus, dan biaya hidup Rp 600.00- Rp 700.000 per bulan.

Kamu yang ingin mendapat beasiswa tersebut harus bisa membuktikan prestasimu bagus (IPK minimal 2,75) dan benar-benar dari keluarga miskin.

Selain Biduk Misi, ada juga beasiswa Prestasi Akademik, tetapi besarnya berbeda. Mahasiswa pemilik IPK 3 ke atas bisa melamar untuk mendapat bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 350.000 per bulan selama setahun. Kamu bisa mendapat perpanjangan beasiswa jika mampu mempertahankan IPK minimal 2,75.

Olimpiade sains

Pemenang olimpiade sains tingkat nasional dan internasional mendapat keistimewaan. Mereka langsung mendapat beasiswa untuk kuliah di dalam dan luar negeri. Beasiswa mencakup biaya pendidikan selama empat tahun, biaya buku, dan asuransi. Untuk pemenang medali perunggu, beasiswa diberikan saat mereka menempuh pendidikan tingkat sarjana.

Pemenang medali perak mendapat beasiswa hingga menempuh pendidikan pascasarjana, sedangkan pemegang medali emas mendapat beasiswa hingga menempuh pendidikan doktor.

Menurut Iwan Setyawan yang mengurus beasiswa ini, pihaknya hanya menerima rekomendasi dari Direktorat Pendidikan SMA Kemdikbud berisi nama pemenang olimpiade. ”Asal mereka sudah mendapat perguruan tinggi, mengisi formulir, lalu mengirimkan kepada kami, beasiswa akan kami uruskan,” ujar Iwan.

Disayangkan, di dalam negeri, PTN yang ditunjuk hanya menyediakan tempat sesuai dengan bidang saat ia menang olimpiade. Marsya Wibowo (18), pemenang medali perak Olimpiade Biologi di Taiwan tahun 2011, misalnya. Ia ingin masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, tetapi harus ikut tes seperti calon mahasiswa lain.

”Bukan aku tak suka biologi, tetapi fasilitas laboratorium di sini masih terbatas. Maka, aku pilih kedokteran, tetapi belum diterima,” tutur Marsya. Kini, ia melamar masuk Massachusetts Institute of Technology, Amerika Serikat.

Unggulan

Sementara kelonggaran diberikan kepada para calon penerima beasiswa Unggulan Kemdikbud. ”Semua mahasiswa berprestasi di bidang olahraga, akademik, seni budaya, dan lainnya boleh melamar untuk mendapat beasiswa ini,” ujar Koordinator Program Beasiswa Unggulan Kemdikbud AB Susanto.

Mahasiswa PTN dan PTS bisa mendapat beasiswa yang meliputi biaya pendidikan di dalam dan luar negeri, biaya operasional, pembelian buku kuliah, dan biaya hidup bagi yang tak mampu.

Seperti beasiswa lain, mahasiswa diminta melamar lewat perguruan tinggi masing-masing. Kemdikbud akan membayar biaya pendidikan yang diajukan pihak perguruan tinggi. Sementara biaya hidup dan pembelian buku ditentukan sesuai dengan kondisi di mana mahasiswa kuliah.

Selain pemerintah, sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta juga memberikan tawaran beasiswa. Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, misalnya, memberi beasiswa mulai dari mereka yang bersekolah di SMA sampai mahasiswa berprestasi akademik dan bidang lain.

”Anak SMA berprestasi atau lolos tes masuk akan mendapat beasiswa untuk belajar di universitas ini,” kata rektor universitas tersebut, Jonathan L Parapak.

Sebenarnya banyak juga tawaran beasiswa dari sejumlah lembaga. Memang perlu keuletan dan ketekunan untuk mendapatkannya. (TRI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com