Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendidikan Usia Dini Baru Jangkau 57 Persen

Kompas.com - 13/12/2011, 04:28 WIB

Jakarta, Kompas - Dari sekitar 29 juta anak usia dini berumur kurang dari enam tahun, baru sekitar 57 persen yang mendapat layanan pendidikan anak usia dini. Layanan pendidikan anak usia dini yang sekarang menjamur umumnya dilaksanakan atas inisiatif masyarakat mulai di balai desa, balai RT/RW, rumah ibadah, hingga pusat perbelanjaan.

”Anak-anak usia dini merupakan investasi bangsa di masa depan. Karena itu, PAUD (pendidikan anak usia dini) sangat penting sebagai pra-pendidikan dasar yang harus diikuti semua anak Indonesia sampai pelosok Tanah Air,” kata Ny Ani Bambang Yudhoyono dalam acara pembukaan Gebyar PAUD 2011 di Jakarta, Senin (12/12).

Ibu Negara, didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, bergabung dengan sekitar 5.000 anak dan pendidik PAUD di Taman Mini Indonesia Indah. Ny Ani yang didaulat menjadi Bunda PAUD Tingkat Nasional ikut melaksanakan senam PAUD dan bermain angklung bersama anak usia dini.

Ny Ani mengingatkan angka partisipasi kasar anak usia dini pada 2015 harus mencapai 75 persen, seperti ketetapan UNESCO. ”Karena itu, harus ada percepatan untuk membuka akses PAUD bagi semua anak,” katanya.

Menurut dia, pemerintah pusat dan daerah harus menyediakan sarana dan prasarana PAUD yang memenuhi standar pelayanan minimal untuk anak-anak usia dini di daerah-daerah miskin, pedesaan, dan perbatasan. Selain itu, perlu juga ada standardisasi pendidik PAUD.

Ny Ani menegaskan supaya anggaran pendidikan nasional yang terus meningkat juga dialokasikan untuk meluaskan akses dan mutu PAUD.

Mendikbud Mohammad Nuh menjelaskan, Kemdikbud hingga saat ini terus melakukan penataan kelembagaan PAUD supaya dapat menerima kucuran bantuan dari pemerintah.

Terkait tutor pendamping dan guru TK, menurut Nuh, pemerintah masih memberikan insentif terbatas kepada pendidik PAUD yang pada 2012 dinaikkan menjadi Rp 200.000 dari sebelumnya Rp 150.000 per bulan.

Pemerintah juga menyiapkan konten, isi, dan bahan ajar PAUD. Kurikulum PAUD harus ditata ulang karena PAUD bukan untuk memperkuat basis kognitif, melainkan untuk membantu tumbuhnya kreativitas dan kesiapan belajar. Menurut Nuh, layanan PAUD belum diwajibkan. Namun, pemerintah mulai mengutamakan dan memberikan perhatian khusus pada layanan PAUD agar dapat diakses semua anak usia dini. (ELN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com