JAKARTA, KOMPAS
Disebut tak lazim karena sangat jarang pelatih atau ofisial sepak bola negeri ini—bahkan juga pemangku jabatan publik bangsa ini—mengakui kegagalan dan bersedia mundur.
Namun, hal itu boleh jadi alasan formal pelatih yang akrab disapa dengan inisial namanya, RD. Sehari sebelumnya, seusai bertemu pengurus PSSI di kediaman Arifin Panigoro di Jakarta, Rahmad mengungkapkan perbedaan pandangan dengan PSSI soal pencekalan pemain Liga Super Indonesia (LSI) yang tidak diakui PSSI untuk masuk timnas.
Surat pengunduran diri Rahmad dari pelatih timnas U-23 diserahkan Eddy Syahputra, perwakilannya, ke kantor PSSI, Jakarta, Selasa siang. Eddy menuturkan, surat RD ada dua meski isinya sama: pertama, tertuju untuk Ketua Umum PSSI dan kedua, untuk Sekjen PSSI.
”Intinya, dia (Rahmad) merasa gagal mempersembahkan medali emas di SEA Games,” kata Eddy. Saat menangani timnas U-23, Rahmad memang beberapa kali menyatakan tekad memenuhi harapan publik dengan membawa Indonesia juara SEA Games 2011 setelah nirgelar sejak 1991.
Namun, harapan itu tidak terwujud setelah Indonesia dipukul Malaysia di final lewat adu penalti. Anggota Komite Eksekutif PSSI, Bob Hippy, mengatakan, tak ada evaluasi bagi Rahmad terkait kegagalannya merebut emas SEA Games dalam rapat Senin itu.
”Hanya sedikit, kami tanyakan soal (kegagalan dalam) tendangan penalti,” kata Bob, yang menambahkan tidak ada sinyal RD akan mundur dalam pertemuan itu. Namun, keputusan mundur RD diperkirakan dibuat setelah rapat di rumah Arifin itu.
Eddy menuturkan, surat pengunduran diri RD dititipkan kepada dia, Senin malam, di sebuah mal di kawasan Senayan.
Sebelum mundur, Rahmad dikontrak PSSI dua tahun. Ia berselisih pandangan dengan PSSI soal keputusan PSSI yang mencekal pemain LSI masuk timnas. Pemain seharusnya tak menjadi korban di tengah konflik PSSI dengan bergulirnya dua liga, yakni Liga Prima Indonesia (LPI) yang diakui PSSI dan LSI.
Dengan kebijakan itu, RD merasa terbatasi dalam memilih pemain. Bob mengungkapkan, beberapa nama bisa diajukan menggantikan RD, seperti asisten RD (Aji Santoso dan Widodo C Putra) serta Pelatih Semen Padang Nil Maizar.