Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Metode Dongeng Bertema Lingkungan dari IPB

Kompas.com - 15/12/2011, 12:38 WIB

Selain itu, karakter siswa 1 B yang lebih variatif ketimbang kelas 1 lainnya memudahkan program berjalan sesuai tujuan.

Kelas 1 B sendiri memiliki jumlah 33 siswa, yang terdiri atas 22 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.

Setelah dilaksanakan dan dievaluasi, hasilnya menunjukkan bahwa 100 persen siswa senang dengan metode dongeng yang diajarkan, untuk metode dongeng yang paling disukai hasilnya 40 persen pantomim, 30 persen teater, 20 persen boneka tangan dan 10 persen layar karikatur.

Selain itu, kata dia, seluruh siswa mampu menceritakan kembali peran tokoh dari setiap dongeng, dan yang paling penting ternyata seluruh siswa mampu memahami peran tokoh dongeng dalam menjaga kebersihan dan seluruh siswa juga sudah melaksanakan atau menerapkan membuang sampah pada tempatnya.

Ia menjelaskan, "Si Edo" dianggap unik karena dongeng yang diceritakan sekolah biasanya berupa cerita yang ada di buku sekolah dan hanya diceritakan kembali oleh guru.

"Namun ’Si Edo’ memunculkan inovasi terhadap metode dan media penyampaian dongeng yang diberikan lewat empat media, yaitu boneka tangan, layar karikatur, pantomim, dan teater. Selain itu, naskah dongeng pun diubah dan dibuat sehingga menjadi dongeng-dongeng lingkungan," katanya.

Menurut dia, "Si Edo" sangat bermanfaat bagi anak-anak dalam pembentukan karakter "green kids" sehingga terbiasa menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, membantu para guru atau pendidik untuk mampu menerapkan metode mendongeng dalam menjaga keberlangsungan karakter green kids, dan secara umumnya bagi masyarakat karena kondisi lingkungan akan semakin bersih dan asri.

Ditegaskan bahwa jika karakter "green kids" telah terbentuk dan terinternalisasi sejak kecil, karakter yang terbentuk akan membiasakan anak-anak untuk mandiri bertindak dalam menjaga kebersihan, bahkan mampu memunculkan ide-ide kreatif anak-anak dalam menjaga kebersihan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com