SMK Sebaiknya Tak Ada Ujian Teori

GORONTALO, KOMPAS.com - Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Dr Djaali mengatakan, siswa kelas tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebaiknya tidak dibebani dengan ujian teori. Selain harus mengikuti UN, siswa SMK juga harus mengikuti ujian praktik dan ujian teori agar mereka bisa dinyatakan lulus. Djaali menilai, ketentuan ini tidak bijak.

"Asumsinya, ketika mereka sudah mengikuti ujian praktik, berarti mereka sudah memahami teorinya. Bagaimana mungkin mereka bisa mempraktekkan teori jika tidak memahaminya?," ujarnya, di Gorontalo, Jumat (16/12/2011).

Selain itu, Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini juga memandang,  pelaksanaan UN untuk siswa SMK tidak diperlukan karena tujuan SMK adalah mempersiapkan siswanya untuk siap masuk dunia kerja.

"Sekolah vokasional itu didirikan untuk mencetak tenaga ahli siap kerja, bukan untuk melanjutkan ke tingkat lanjut," ungkapnya.

Meski demikian, kata Djaali, lulusan SMK tetap bisa studi tingkat lanjut. Akan tetapi, mereka harus bekerja terlebih dahulu.

"Ini sudah saya usulkan ke rapat BSNP, namun tidak berhasil karena terkendala UU No 20/2003 yang secara jelas menyebut tujuan SMK adalah menyiapkan siswa untuk melanjutkan ke tingkat selanjutnya," kata Djaali.

Ia mengaku, sudah menyuarakan aspirasinya itu kepada anggota DPR agar dilakukan revisi tujuan SMK dalam UU tersebut.

"Saya sudah bicara ke Dewan agar ketika dilakukan perbaikan terhadap UU tersebut, tujuan SMK bisa diperbaiki, tidak seperti sekarang," katanya.