Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendikbud: Mahasiswa Wajib Diasramakan!

Kompas.com - 19/12/2011, 11:42 WIB
Indra Akuntono

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Untuk membendung semakin maraknya kasus kekerasan di dunia kampus, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim, meminta seluruh rektor perguruan tinggi negeri (PTN) menerapkan pendidikan karakter di kampusnya. Salah satu cara yang diusulkan adalah mengasramakan para mahasiswa tingkat satu dan dua.

Musliar menjelaskan, pendidikan di asrama merupakan jawaban atas tantangan dunia pendidikan yang tidak mampu mendidik karakter anak akibat waktu anak di sekolah atau kampus sangat terbatas. Belum lagi, kata dia, jika situasi keluarga tidak mendukung anak-anak untuk membentuk sikap dan sifat-sifat yang baik, sehingga karakter sang anak sulit terbentuk dan semakin menurun.

Oleh karena itu, tambahnya, asrama pendidikan mampu menjawab kebutuhan, karena ada pengawasan 24 jam. Telebih saat ini banyak asrama dibangun oleh PTN namun belum dimanfaatkan dengan maksimal.

"Seperti di Universitas Andalas, Sumatera Barat, seluruh mahasiswa tingkat satu dan dua harus masuk asrama. Lalu, kami juga adakan shalat subuh berjamaah. Bayangkan, 1.200 orang shalat subuh berjamaah. Tidak ada di republik ini yang shalat subuh berjamaah seperti itu," kata Musliar, Minggu (18/12/2011) malam, di Hotel Aryaduta, Karawaci, Tangerang.

Ia juga menegaskan, asrama pendidikan berguna untuk meningkatkan penerapan pendidikan karakter di pendidikan tinggi agar berjalan seoptimal pendidikan karakter yang ditanamkan kapada para siswa di jenjang pendidikan dasar. Baginya, ini terkait dengan persepsi sebagian rektor yang menganggap setiap mahasiswa tidak perlu diberikan pola pendidikan karakter seperti di sekolah dasar.

"Mumpung pendidikan karakter belum terlalu amburadul, maka penguatan pendidikan karakter itu akan kami kembangkan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com