Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alokasi Anggaran bagi Peneliti di Daerah

Kompas.com - 03/01/2012, 09:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Riset dan Teknologi akan mengalokasikan anggaran riset bagi peneliti di daerah yang berada di enam koridor ekonomi. Dana riset berasal dari program insentif bagi peneliti yang telah dilaksanakan selama ini.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi, Gusti M Hatta dalam dialog dan ramah tamah dengan karyawan di lingkungan Kementerian Riset dan Teknologi, Senin (2/1). Upaya menggalang partisipasi peneliti di daerah, demikian Gusti, dilakukan untuk mendukung Masterplan Percepatan Pembangunan serta Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.

Selama ini, menurut dia, akses pendanaan bagi peneliti di daerah sangat sedikit. Hal ini antara lain yang menyebabkan partisipasi mereka kurang. Karena itu, demi pemerataan anggaran dan kesempatan, Kementerian Riset dan Teknologi menawarkan pendanaan penelitian bagi mereka.

Menurut Amin Subandrio, Staf Ahli Menristek, yang juga Pejabat Sementara Deputi Menristek Bidang Jaringan Iptek, pada tahun 2012, dari Rp 622 miliar dana APBN yang diterima Kementerian Riset dan Teknologi, sebanyak Rp 100 miliar dialokasikan untuk program insentif riset.

Perlu kerja sama

Selain anggaran riset, Gusti, mantan Kepala Lembaga Penelitian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Kalimantan Selatan, juga mengharapkan kerja sama peneliti dari daerah dan pusat untuk melakukan riset yang bertujuan mengembangkan pemanfaatan potensi unggulan di tiap koridor. Kerja sama ini diharapkan dapat mengatasi kendala kurangnya fasilitas laboratorium di daerah.

Kegiatan penelitian tersebut harus mendukung pembangunan koridor ekonomi, yang telah ditetapkan. Untuk koridor Sumatera, misalnya, penelitian harus diarahkan untuk mengembangkan pemanfaatan kelapa sawit, energi baru dan terbarukan.

Peran peneliti difokuskan untuk penguatan sistem inovasi di tingkat nasional ataupun daerah. Dalam hal ini dirintis kerja sama antarsektor di pusat dan daerah. Untuk itu, partisipasi swasta dan investor diharapkan untuk meningkatkan aktivitas riset hingga mencapai peningkatan daya saing Indonesia.

Kegiatan riset yang perlu menjadi fokus, kata Gusti, adalah bidang pangan, kesehatan, energi, dan pengelolaan sumbe rdaya air. Namun, delapan bidang fokus iptek juga tetap dilaksanakan. (YUN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com