Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen ISI Perdalam Musik Etnik di Kanada

Kompas.com - 04/01/2012, 15:08 WIB

 

 

DENPASAR, KOMPAS.com--I Made Kartawan, dosen Jurusan Kerawitan, Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendapat kesempatan melanjutkan program studi S-2 musik etnik dunia di University of British Colombia (UBC), Vancouver, Kanada.

"Mendalami ilmu bidang ’ethnomusicology’ itu atas dukungan beasiswa dari Dirjen Dikti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diraihkan dengan persaingan sangat ketat dan berlangsung selama dua tahun," kata Humas ISI Denpasar, Dewi Yulianti, di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, Kartawan yang juga seniman serba bisa itu menjelang keberangkatan untuk menuntut ilmu ke luar negeri sempat berpamitan dengan Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S.

"Kampus dan Dirjen Dikti berharap Kartawan dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya di University of British Colombia (UBC) Vancouver Kanada dengan baik sehingga mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan ISI ke depan," harap Prof Rai.

I Made Kartawan kepada Rektor Prof Rai berjanji akan berusaha mengikuti pembelajaran tentang musik etnik dunia sebaik-baiknya di salah satu di negara di benua Amerika itu.

Selain itu, dia akan berjuang dan bekerja keras untuk menciptakan "barungan" atau kompilasi musik baru yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat Bali dan Indonesia pada masa-masa mendatang.

"Saya akan berangkat ke Jakarta, Rabu (4/1), dan selanjutnya Kamis (5/1) bertolak ke Kanada," tutur Kartawan yang sebelumnya juga pernah belajar bidang "tuning system" di Kuntachi Music Academy Tokyo Jepang selama dua bulan pada 2010.

Prof Rai berharap dengan semakin banyaknya dosen ISI melanjutkan jenjang pendidikan pascasarjana program S-2 dan S-3 ke sejumlah lembaga pendidikan tinggi seni di mancanegara akan mampu memberikan kontribusi bagi pengembangan lembaga pendidikan tinggi seni ke depan.

Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang berkaitan dengan musik-musik barat  yang dieplajari para dosen dapat dikolaborasikan dengan tabuh dan tari Bali, tanpa menyimpang dari akar seni budaya Bali.

Sejumlah dosen telah menyelesaikan program S-2 dan S-3 di  perguruan tinggi seni di mancanegara, seperti Amerika Serikat, di samping sejumlah dosennya magang di Kedutaan Besar RI di luar negeri.

I Wayan Karja, mantan dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar masih menyelesaikan program doktor di sebuah lembaga pendidikan tinggi seni di Amerika Serikat.

Demikian pula I Nyoman Carita, dosen Fakultas Seni Pertunjukan  ISI Denpasar telah menyelesaikan program S-2 bidang studi koreografi di University Of California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Selain itu kerja sama dengan sejumlah lembaga pendidikan tinggi seni di mancanegara dapat ditindaklanjuti untuk mengirim mahasiswa dan dosen melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi seni bersangkutan. "Jalan sudah terbuka, tinggal kemauan dan kemampuan para dosen untuk menindaklanjutnya," ujar Prof Rai menuturkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com