Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: 90 Persen Dana BOS Sudah Disalurkan

Kompas.com - 15/01/2012, 22:54 WIB

MEDAN, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan sebanyak 90 persen dana bantuan operasional sekolah tahap pertama sudah disalurkan ke sekolah-sekolah di seluruh daerah di Indonesia.

"Dana BOS tahap pertama atau kuartal pertama untuk 2012 sudah hampir seluruhnya disalurkan. Sekarang sudah lebih dari 90 persen dananya disalurkan atau nominalnya sekitar Rp4 triliun lebih," katanya di Medan, Minggu (15/1/2012).

Ia mengatakan sesuai rencana dana BOS tahap pertama sudah mulai disalurkan minggu kedua atau antara 9-16 Januari 2012. Namun, sebelum tenggat waktu itu berakhir teryata hampir semua daerah sudah menyalurkannya ke sekolah-sekolah penerima bantuan.

Menurut dia, hal itu merupakan prestasi yang luar biasa karena hanya dalam waktu satu minggu sudah hampir rampung disalurkan. Karena berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, bisanya penyaluran tahap pertama baru rampung bulan ketiga setiap satu triwulan.

"Ini prestasi yang belum pernah diraih dalam penyaluran dana bos yakni hanya dalam satu minggu. Alhamdulillah saat ini sudah mencapai lebih 90 persen. Biasanya angka itu baru bisa diraih bulan ketika dari satu triwulan, nah ini bulan pertama minggu kedua dan ketiga sudah tersalur 90 persen lebih," katanya.

Bagi daerah yang belum menyalurkan dana tersebut diharapkan agar segera menyalurkannya agar segera dapat dipergunakan pihak sekolah untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. "Masih kita tunggu sampai senin besok, dan saya yakin nantinya semua daerah sudah menyalurkan dana BOS itu sesuai waktunya," katanya.

Untuk itu, lanjut dia, sekarang ini pihaknya bukan lagi berkonsentrasi pada penyaluran BOS karena menurut dia penyalurannya sudah relatif lebih baik. Melainkan lebih berkonsentrasi pada pendampingan agar penggunaannya lebih tepat sasaran dan sesuai peruntukan.

"Harus didampingi sekaligus diberikan beberapa pandangan-pandangan supaya tidak ada penyimpangan, sehingga jika penyalurannya sudah tepat demikian juga dengan pendampingannya, diharapkan nantinya dapat semakin meningkatkan kualitas pendidikan kita," katanya.

Sementara mengenai wacana hukumman bagi yang melakukan penyelewengan, ia mengaku belum memikirkan sampai sejauh itu, namun jika memang terjadi korupsi atau penyimpangan diminta atau tida diminta pihaknya akan menyelidiki kasus tersebut.

"Jika terdapat indikasi korupsi kami akan segera mengirimkan tim untuk melakukan verifikasi di lapangan. Seandainya sampai terbukti, maka hukum tentunya akan berlaku padanya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com