Foke Minta Kesadaran Masyarakat Ditingkatkan

JAKARTA, KOMPAS.com- Meninggalnya Adra Soraya Ramadani (5) pada Senin (16/1/2012) lalu, harus menjadi tonggak untuk lebih meningkatkan lagi kesadaran warga akan bahaya flu burung.

"Saya sudah mendapat laporan soal meninggalnya anak itu. Saya harap hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota, Jumat (20/1/2012).

Memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan diwujudkan dengan selalu menjalankan pola hidup sehat, tidak memegang langsung unggas yang mati mendadak dan tidak membuang unggas itu di genangan air tetapi membakarnya.

"Yang tidak kalah penting adalah melakukan sertifikasi unggas peliharaannya," kata Fauzi.

Untuk mengantisipasi menyebarnya virus H5N1, Dinas Kesehatan DKI telah melakukan pemantauan terhadap warga yang bermukim di Jalan Baru Ancol Selatan RT 10/06 Sunter Agung, Tanjung Priok, kawasan tempat tinggal Puguh dan Adra. Pemantauan itu berlangsung selama dua minggu sejak tanggal 7 Januari.

"Pemantauan ketat itu untuk mempercepat deteksi jika ditemukan ada pasien lain yang juga terjangkit virus flu burung," kata Kepala Dinas Kesehatan Dien Emmawati.

Menurut Dien, di Jakarta terdapat tiga rumah sakit rujukan untuk penyakit flu burung, yakni Rumah Sakit (RS) Persahabatan, RS Sulianti Saroso dan RSPAD Gatot Subroto.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, tiap tahunnya, kasus flu burung terus menurun. Selama 2009 dari 10 pasien suspect flu burung, 8 pasien meninggal dunia.

Sementara pada 2010 jumlahnya menurun menjadi 3 pasien, namun ketiganya meninggal dunia. Kemudian pada 2011 ada tiga pasien flu burung dan dua orang yang akhirnya meninggal dunia.