Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikti Rancang Pendirian D-3 Seni di Bali

Kompas.com - 25/01/2012, 12:16 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merancang pendirian program D-3 Seni di Bali dengan mendorong Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar untuk bekerja sama dengan sanggar-sanggar kesenian.

"Kami mendapatkan kepercayaan dan kewenangan dari Dikti melalui kerja sama dengan sanggar-sanggar seni untuk mencetak ahli madya di bidang seni," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai, Rabu (25/1/2012).

Menurut dia, ketentuan akademis yang sedang dirancang itu diharapkan segera dapat dirampungkan. Lembaga pendidikan tinggi seni di Indonesia yang mendapat kepercayaan dan kewenangan dalam menjalin kerja sama dengan sanggar itu, tentu akan menekankan sanggar yang telah mampu mencetak lulusan terbaiknya.

"Sanggar Lokananta pimpinan Wayan Sudirtha yang juga alumnus ISI Denpasar dinilai telah memenuhi syarat untuk menjalin kerja sama  dalam mencetak lulusan setara D-3," kata Rai.

Ia mengharapkan, Kemdikbud bisa segera memberlakukan ketentuan kerja sama antara lembaga pendidikan tinggi dengan sanggar agar bisa direalisasikan di Bali. Hal itu didasarkan atas banyaknya potensi dari sanggar-sanggar seni yang bermutu dan bertebaran di berbagai pelosok Pulau Dewata.

Sanggar Seni Lokananta yang berada di Singapadu, Kabupaten Gianyar, salah satu di antaranya diharapkan menjadi cikal bakal dalam mencetak lulusan D-3 dalam bidang seni, baik tabuh maupun tari. Ketua Sanggar Lokananta Wayan Sudirtha mengemukakan bahwa sejak lulus di lembaga pendidikan tinggi seni pada 2001, dia langsung membentuk sanggar seni.

Sanggar seni yang dibentuknya itu mampu menampung enam tenaga kerja sebagai instruktur dalam melatih siswa menabuh alat musik dan menari. Siswa setingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang dibinanya awalnya tidak lebih dari 50 orang dan setiap tahunnya terus meningkat sehingga jumlahnya tercatat 200 orang.

"Keinginan anak-anak untuk belajar tabuh dan tari Bali sangat besar sehingga kehadiran sanggar sangat diperlukan," kata Wayan Sudirtha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau