Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program yang Menambah Keterampilan Mengajar

Kompas.com - 31/01/2012, 02:22 WIB

Pada awal tahun 2012 biasanya suasana kampus lengang dan sepi karena liburan semester genap sudah dimulai. Namun, tidak begitu dengan suasana di Universitas Negeri Malang, Jawa Timur. Suasana kampus ramai dengan adanya mahasiswa yang mendapat beasiswa program S-1 KKT (Sarjana Kependidikan dengan Kewenangan Tambahan).

rogram S-1 KKT diselenggarakan untuk menghasilkan guru atau calon guru yang memiliki keunggulan kompetensi sebagai guru profesional dengan kewenangan tambahan. Kewenangan tambahan itu berupa mengajar mata pelajaran di luar kewenangan utama.

Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, membuka pendaftaran mahasiswa baru berbeasiswa S-1 KKT bekerja sama dengan beberapa kampus pendidikan di seluruh Indonesia.

Pelaksanaan perkuliahan KKT didesain selama sekitar satu semester dengan beban 24 sistem kredit semester (SKS). Perkuliahan KKT mulai aktif bulan November dan berakhir Februari.

Program S-1 KKT memungkinkan mahasiswa memilih jurusan berbeda dengan jurusan yang ditekuni. Sebagai contoh, mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling mengambil Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

Hal yang lebih menarik, alokasi dana yang dikeluarkan pemerintah dalam program S-1 KKT cukup besar. Setiap mahasiswa mendapat Rp 13,7 juta. Rinciannya, sebanyak Rp 6,5 juta untuk biaya pendidikan dan Rp 7,2 juta digunakan untuk biaya hidup serta buku selama empat bulan.

Konsekuensi dari perkuliahan gratis atau mendapat beasiswa tersebut adalah mahasiswa harus merelakan waktu libur untuk tetap belajar dan berkutat dengan kegiatan perkuliahan. Saat mahasiswa lain menikmati liburan dengan pulang kampung atau berwisata, mahasiswa KKT disibukkan dengan berbagai tugas yang diberikan dosen.

Selain itu, dana yang dirogoh dari saku mahasiswa pun lumayan tinggi karena mereka dituntut untuk memiliki bahan ajar.

Praktik mengajar

Program KKT sangat menguras tenaga dan dana mahasiswa. Hal ini dialami mahasiswa S-1 KKT Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. Semua mahasiswa ditekankan pada praktik langsung tentang bagaimana mengajar anak usia dini, baik dengan rekan sebaya maupun terjun langsung ke TK di Malang.

Selain itu, mahasiswa juga dituntut untuk membuat media pembelajaran yang variatif dan inovatif. Harapannya, pada akhir perkuliahan terdapat berbagai macam produk media pembelajaran anak usia dini yang bisa didokumentasikan sebagai karya mahasiswa KKT.

Berbagai macam tuntutan tersebut membuat mahasiswa mengeluh karena banyak yang tidak sanggup mengerjakannya. Hal ini sangat wajar dikeluhkan mahasiswa. Kuliah KKT seperti kuliah instan, yang seharusnya ditempuh selama empat tahun. Namun, dengan program KKT, kuliah itu hanya ditempuh mahasiswa selama empat bulan.

Jangankan mengerjakan tugas yang diberikan dosen, terkadang mahasiswa kesulitan mengikuti materi dalam perkuliahan KKT. Ini karena materi ini merupakan hal baru bagi mahasiswa dan membutuhkan proses untuk memahaminya.

Kontroversi muncul pada sejumlah pihak dalam menyikapi munculnya program KKT ini. Banyak mahasiswa ataupun dosen tidak setuju dengan adanya program S-1 KKT yang diadakan pemerintah.

Program ini nantinya menyisihkan lulusan yang kuliah murni empat tahun. Selain itu, banyak pakar pendidikan di kampus yang menyatakan bahwa program ini belum bisa membentuk calon guru profesional di bidangnya, melihat singkatnya waktu perkuliahan.

Namun, beberapa komentar dari berbagai pihak mengenai penyelenggaraan KKT tersebut tidak menyurutkan semangat mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan. Menurut sebagian mahasiswa KKT, program ini sangat berguna bagi mereka.

Salah satunya disampaikan mahasiswa S-1 KKT, Amiliatus Sholihah. ”Saya bersyukur mengikuti program ini karena program ini sangat mendukung profesi saya sebagai guru TK. Selain itu, kami juga mendapatkan pengetahuan dan teman-teman baru. Kami bisa saling bertukar ilmu,” ujar Amiliatus Sholihah, yang telah tujuh tahun menjadi guru TK.

Terlepas dari kontroversi yang terjadi, perkuliahan S-1 KKT tentunya memberikan manfaat bagi mahasiswa. Banyak pengetahuan baru yang bisa menjadi bekal apabila mereka nanti berkecimpung di dunia pendidikan.

Uswatun Khasanah Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Kependidikan, Universitas Negeri Malang dan Mahasiswa S-1 KKT Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Malang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com