Dana RSBI, 63 Persen dari Orang Tua

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengatakan sebagian besar biaya operasional sekolah dengan label Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) berasal dari orang tua murid. Berdasarkan data yang ia beberkan dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Rabu (1/2/2012), di gedung DPR, Jakarta, orang tua murid menutupi 63 persen anggaran yang diperlukan oleh sekolah berlabel RSBI.

"Itulah mengapa RSBI menjadi mahal. Hampir 40 persen dana masyarakat digunakan untuk sarana dan prasarana, serta proses pembelajarannya," kata Nuh.

Namun begitu, ia enggan mempermasalahkan banyaknya sekolah berlabel RSBI yang memprioritaskan anggarannya untuk pembangunan sarana dan prasarana. Ia berkilah, jika saat ini sekolah berlabel RSBI terus menggenjot pembangunan sarana dan prasarana, maka untuk tahun-tahun berikutnya ia harap anggaran tersebut dapat digunakan untuk peningkatan mutu pendidikannya.

"Kami yakin, sarana dan prasarana itu bukan barang habis, maka pada fase berikutnya (anggaran) dapat dimanfaatkan untuk peningkatan mutu," pungkasnya.

Hal tersebut dikatakan Nuh menanggapai pertanyaan anggota DPR bahwa adanya RSBI menunjukkan tidak ada pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh warga negara sesuai amanat UUD 1945. Dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, anggota DPR dari Fraksi PDI-P Tubagus Dedi Gumelar menyoroti disparitas di tengah masyarakat antara sekolah RSBI dan yang bukan.