Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PENDIDIKAN

BOS Belum Cair, Sekolah di Merauke "Ngutang"

Kompas.com - 03/02/2012, 09:07 WIB
Erwin Edhi Prasetyo

Penulis

MERAUKE, KOMPAS.com- Sekolah-sekolah SD dan SMP di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, hingga kini belum menerima pencairan dana bantuan operasional sekolah periode triwulan IV Oktober-Desember 2011 dan periode triwulan I tahun 2012. Akibatnya, pengelola sekolah harus berutang untuk membiayai operasional sekolah dan kegiatan siswa.

Suwondo, Kepala SMPN 2 Merauke, di Merauke, Jumat (3/2/2012), mengungkapkan, bantuan operasional sekolah (BOS) triwulan IV 2011 Oktober-Desember belum diterima. Sekolah biasanya menerima pencairan dana BOS pada bulan ketiga setiap triwulanya, tetapi sampai kini BOS triwulan IV belum cair. Demikian juga, BOS triwulan I 2012 juga belum diterima. Besarnya dana BOS triwulan IV 2011 untuk SMPN 2 Merauke Rp 229,3 juta untuk 1.609 siswa.

Akibat keterlambatan transfer dana BOS ke sekolah, ungkap Suwondo, pihaknya harus mencari pinjaman dana guna menalangi biaya operasional sekolah dan berbagai kegiatan siswa. Ini misalnya untuk membayar gaji 7 orang pegawai tidak tetap dan 9 orang guru tidak tetap sebesar Rp 17 juta per bulan.

Bahkan, untuk gaji PTT dan GTT bulan Januari terpaksa belum bisa dibayarkan. "Kami cari pinjaman dana dulu dari koperasi sekolah," ujarnya.

Pinjaman dana juga digunakan untuk membiayai tes tengah semester dan tes semester pada bulan Oktober dan Desember lalu. Adapun untuk memenuhi kebutuhan alat-alat tulis kantor (ATK), seperti kertas, buku, dan kapur tulis, sekolah berutang kepada toko alat tulis. "Kalau BOS sudah cair, baru bisa melunasi pinjaman itu," ujar Suwondo.

Christina Mudjianti, bendahara dan guru SDN Mopah Baru, Merauke, menuturkan, dana BOS Oktober-Desember 2011 dan triwulan I 2012 juga belum diterima. Padahal, dana BOS adalah satu-satunya sumber dana untuk membiayai operasional sekolah karena kini tidak lagi memungut biaya apapun dari orangtua siswa.

Mudjianti mengaku memakai dana pribadi untuk menalangi sebagian pengeluaran sekolah, seperti membayar gaji 3 orang GTT sebesar Rp 500 ribu per bulan. "Kasihan kalau gaji mereka tidak dibayar," ujarnya.

Adapun alat tulis berupa buku, pensil dan penghapus untuk siswa yang biasanya diberikan setiap tiga bulan terpaksa dihentikan sementara karena ketiadaan dana. Dana BOS triwulan IV 2011 itu sebesar Rp 46 juta untuk 504 siswa. "Untuk bahan-bahan habis pakai itu, kami tidak mampu menalangi karena butuhnya besar, Rp 11 juta," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com