Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAUD Belum Kembangkan Kreativitas Anak

Kompas.com - 11/02/2012, 03:40 WIB

Jakarta, Kompas - Pendidikan anak usia dini, yang mengejar kemampuan membaca, menulis, dan menghitung menggunakan metode latihan dan hafalan, justru memasung kreativitas anak. Ruang gerak anak menjadi terbatas.

”Kepentingan anak kalah dengan tugas-tugas skolastik yang sebenarnya belum saatnya diberikan,” kata Kepala Subdirektorat Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sukiman, Kamis (9/2), di Jakarta. Proses pendidikan anak usia dini (PAUD) seharusnya lekat dengan dunia bermain.

Penelitiannya menunjukkan, metode belajar dengan bermain meningkatkan kreativitas anak. Selain suasana pembelajaran yang aman dan nyaman, anak juga butuh masa transisi antarsesi kegiatan serta waktu bermain yang cukup. ”Peran guru juga harus berubah. Tak lagi mendudukkan posisi sebagai pengajar, tetapi fasilitator,” katanya.

Saat ini, banyak model pembelajaran dalam pendidikan anak usia dini yang berbasis bermain. Program pembelajaran dirancang dan dilaksanakan melalui bermain. Sayangnya, penggunaan model pembelajaran seperti itu membutuhkan izin khusus dari pemegang hak dengan sejumlah dana dan ketentuan. Akibatnya, aksesnya menjadi terbatas.

”Lembaga PAUD kita terhambat, khususnya menyangkut kualifikasi guru dan kelengkapan sarana prasarana. Selain itu, model pembelajaran ini juga masih asing di masyarakat Indonesia,” kata Sukiman.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kemdikbud Lydia Freyani Hawadi mengatakan, penekanan PAUD seharusnya pada aspek motorik, bukan kognitif. Pada usia 0-5 tahun, aspek motorik lebih menonjol.

Pada tingkat PAUD, lanjutnya, kompetensi dan kesejahteraan guru atau pengajar masih harus ditingkatkan.

Selain itu, seharusnya bukan hanya anak yang dididik, melainkan juga orangtuanya. Hal itulah yang dinilai belum disentuh pemerintah.

”Jangan membuat orangtua menggantungkan sepenuhnya kepada institusi pendidikan. Orangtua harus diberdayakan untuk mendidik anaknya, seperti bagaimana menstimulasi anak dengan bermain,” ujarnya.

(LUK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com