B
Tetapi itu dulu loh. Dua tahun terakhir, UT rupanya mulai dilirik orang muda. Maksudnya lulusan SMA sederajat seperti kita, MuDAers.
Tahu enggak ya MuDAers tentang hal ini?
Murah
Bimo adalah salah satu contohnya. Cowok lulusan sebuah SMAN di Kota Depok, Jawa Barat, ini sebenarnya sudah diterima di sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta. Namun, karena tak ingin mengikuti ospek di kampus itu yang dikenal sangat keras, Bimo memilih mengundurkan diri.
Beruntung orangtuanya tidak keberatan, malah mendukung Bimo kuliah di UT. Apalagi kalau bukan karena alasan biaya kuliah yang murah. Soalnya, biaya per sistem kredit semester (SKS) di UT ”hanya” Rp 20.000. Bandingkan dengan biaya per SKS di perguruan tinggi negeri (PTN) lainnya, apalagi di perguruan tinggi swasta (PTS) yang dijamin jauh lebih mahal.
”Lagi pula saya juga berharap diterima bekerja di sebuah kedai kopi idaman saya,” papar Bimo. Alasan lain yang dikemukakan Bimo adalah dia tak ingin mengikuti perkuliahan dengan jadwal padat. Dia ingin selain berkuliah juga bisa melakukan aktivitas lain. Salah satunya ya bekerja itu.
Kirana Dwi Astuti, lulusan sebuah sekolah menengah kejuruan perhotelan di Pemalang, Jawa Tengah, juga memutuskan kuliah di UT. Pertimbangannya, biaya yang murah.
Awalnya, dia hijrah dari Pemalang ke Jakarta karena ingin mencari pekerjaan sesuai latar belakang pendidikannya, yaitu di hotel berbintang di Jakarta. Setelah melamar ke berbagai tempat, dia diterima di sebuah klinik gigi. Pekerjaan itu dia anggap sebagai batu loncatan untuk mencari pengalaman. Eh, ternyata gajinya tidak cukup untuk menutupi biaya dan kebutuhan hidupnya di Jakarta.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.