Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fani: Belajar Mencintai

Kompas.com - 22/02/2012, 09:15 WIB
M Suprihadi

Penulis

KOMPAS.com- Seperti diberitakan kemarin, tiga mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada diwisuda dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) 4,00 atau sempurna. Mereka adalah Donna Adelia (angkatan 2008), Laras Susanti (2007), dan Fani Phisca P (2008).

Berikut ini adalah kisah di balik sukses Fani seperti disampaikan Kepala Humas FH UGM, Satria AN kepada Kompas, Selasa (21/2/2012).

Berbeda dengan Donna dan Laras, Fani pada awalnya tidak berminat masuk ke Fakultas Hukum UGM. Namun, ayahnya saat itu menyarankan untuk kuliah di Fakultas Hukum agar menjadi aparat penegak hukum. Atas saran ayahnya itulah akhirnya ia memasukan Fakultas Hukum sebagai salah satu pilihan.

“Ya, akhirnya berjodoh, karena diterima di Fakultas Hukum UGM,” kata Fani mengawali perbincangan.

Setelah diterima di Fakultas Hukum UGM itulah perlahan Fani mulai belajar mencintai ilmu hukum. Sebab baginya, kalau sudah terjun dan menekuni sesuatu, maka ia harus fokus dan mencintainya. Inilah yang dia terapkan selama studi, yaitu fokus pada tujuan utama kuliah dan meraih prestasi semaksimal mungkin serta menikmati proses belajar sebaik-baiknya.

“Bagi saya, proses itu penting. Proses yang baik akan memberi hasil yang baik pula,” kata gadis kelahiran Purbalingga, 2 Juni 1991 ini.

Fani termasuk mahasiswi yang cukup serius selama kuliah. Untuk sukses studi ia merasa tidak cukup hanya dengan membaca materi sebelum ujian. "Seringkali banyak hal yang dilupakan, karena kita hanya menghafal saja," katanya.

Menurut dia, pemahaman (bukan hanya hafalan) akan materi perkuliahan jauh lebih bermanfaat nantinya. “Ini bedanya konsep antara hafal dengan paham,” ujarnya Fani.

Sama halnya dengan Laras, Fani cukup rajin mengikuti tayangan televisi dan membaca koran yang banyak mengulas tentang hukum di Indonesia. Itu masih ditambah dengan diskusi soal hukum dengan ayahnya ketika di rumah.

Meskipun serius selama studi, Fani tidak melupakan kegiatan organisasi di luar dan kursus. Akan tetapi, kata dia, harus pandai-pandai membuat skala prioritas dan membagi waktu antara kuliah dan berorganisasi.

“Mana paling penting, ketika kegiatan organisasi mendesak, tidak bisa ditinggal dan ditunda, sesekali saya mementingkan organisasi. Tapi hanya sesekali saja, yang paling utama tetap kuliah,” kata  Fani yang bercita-cita menjadi jaksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com