Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ISI Denpasar Didik 58 Mahasiswa Asing

Kompas.com - 22/02/2012, 22:44 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com--Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar mendidik 58 mahasiswa dari 22 negara di belahan dunia  untuk mempelajari serta mendalami seni tabuhan dan tarian tradisional Bali.

"Jumlah tersebut diharapkan bertambah dalam penerimaan mahasiswa baru tahun 2012/2013, mengingat banyak calon mahasiswa asing berminat melanjutkan pendidikan di lembaga pendidikan tinggi seni di Pulau Dewata," kata Rektor ISI Denpasar, Prof Dr I Wayan Rai, Sabtu.

Menurut dia, mahasiswa asing yang melanjutkan pendidikan di ISI Denpasar, khususnya untuk non-gelar akademik yang kuliah selama dua hingga empat semester yang berasal dari 18 negara.

Mereka melanjutkan pendidikan di Jurusan Seni Tari Fakultas Seni Pertunjukan sebanyak 18 orang, Jurusan Seni Kerawitan (14), Jurusan Seni Rupa Fakultas Seni Rupa dan Desain (8), Jurusan Seni Kriya (8), Jurusan Seni Fotografi (9), dan Seni Disain (1).

Prof Rai menambahkan bahwa mahasiswa asing tersebut paling banyak berasal dari Polandia 12 orang, menyusul Hungaria (8), Jepang (7), dan Amerika Serikat (5).

Selain itu, Afrika Selatan, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Argentina, Australia, Bangladesh, Belgia, Ceko, Serbia Montenegro, Ukraina, Venezuela, Yunani, Madagaskar, Uzbekistan, Brazil, dan China, masing-masing satu orang.

ISI Denpasar yang sejajar dengan lembaga pendidikan tinggi seni lainnya di Indonesia mendidik mahasiswa asing sejak tahun 1998-2011 atau selama kurun waktu 13 tahun berhsil mendidik 496 mahasiswa mancanegara.

Mahasiswa mancanegara itu mengikuti proses belajar-mengajar di fakultas di lingkungan lembaga pendidikan tinggi seni di Pulau Dewata, namun yang paling banyak memilih Fakultas Seni Pertunjukan, baik tabuh maupun tari Bali.

Mereka mampu menguasai berbagai jenis tari dan memainkan instrumen gamelan Bali. Dengan bekal keahlian dan kemampuan tari Bali itu mereka kembali ke negaranya.

Prof Rai yang juga alumnus Universitas California di Los Angeles itu menambahkan bahwa tamatan ISI Denpasar asal luar negeri setelah kembali ke negaranya, mengembangkan kreavifitas dalam bidang seni, seperti kolaborasi tari dan gamelan Bali dengan kesenian atau musik yang berhaluan barat.

Sebagian alumnus ISI ada pula membuka kursus dan mengajarkan tarian Bali kepada masyarakat di negara asalnyanya.

"Kondisi demikian berdampak positif terhadap pelestarian dan pengembangan tari, gamelan dan seni budaya Bali di mancanegara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com