Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konverter Masuki Era BBG

Kompas.com - 23/02/2012, 04:14 WIB

YUNI IKAWATI

Penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan bermotor di Indonesia mulai dirintis lagi. Upaya ini menuntut ketersediaan sistem konverter yang memungkinkan penggunaannya berdampingan dengan bensin atau solar.

Pemanfaatan bahan bakar gas pada kendaraan bermotor di Indonesia dimulai sejak tahun 1986, yaitu pada armada taksi dan bus yang beroperasi di Jakarta. Bahan bakar gas yang digunakan adalah gas metan atau gas alam dalam kondisi terkompresi yang disebut compressed natural gas (CNG).

Penggunaan CNG—yang biasa disebut bahan bakar gas (BBG)—memerlukan pemasangan sistem konverter, baik pada kendaraan berbahan bakar bensin maupun solar (untuk yang bermesin diesel). Sistem ini berfungsi memasok gas ke dalam ruang bakar pada mesin. Namun, dengan adanya konverter, penggunaan bahan bakar sebelumnya tetap dapat dilakukan dan kinerja mesin tak terganggu.

Ketika gas akan digunakan, tombol pengatur di ruang kemudi diarahkan ke petunjuk ”gas”. Maka, gas dalam tabung penyimpan akan disalurkan pipa ke bagian regulator untuk menyesuaikan tekanannya kemudian diteruskan ke bagian pencampur (mixer) gas dan udara atau penginjeksi ke ruang bakar. Untuk itu dipasang pula engine control module yang memantau kinerja mesin.

Dengan adanya sistem konverter, penggunaan BBG untuk mengurangi penggunaan BBM pada kendaraan dapat dilakukan. ”Pada taksi, bila gas yang digunakan habis, pengemudi tinggal memutar tombol switch untuk berganti ke bensin,” kata Tri Yuswidjajanto Zenuri, pakar otomotif dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung. Hal yang sama juga dilakukan dengan sistem konverter pada kendaraan bus bermesin diesel.

Desain dan rekayasa

Pada awal program pengenalan BBG, semua komponen, baik tabung gas di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum maupun sistem konverter, didatangkan dari luar negeri, antara lain, Selandia Baru dan Italia.

Hal ini mendorong Tri dan timnya dari Kelompok Keahlian Konversi Energi ITB mengkaji sistem konverter sejak tahun 1988. Dari unjuk kerja yang ada, dilakukan perbaikan sistem dengan mendesain dan memodifikasi komponen yang ada.

Tim itu berhasil mengembangkan prototipe komponen pencampur dan regulator untuk meningkatkan kinerja mesin. Dengan dua komponen itu, pasokan gas dapat ditambah sehingga daya mesin dapat ditingkatkan hingga 15 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com