YUNI IKAWATI
Penggunaan CNG—yang biasa disebut bahan bakar gas (BBG)—memerlukan pemasangan sistem konverter, baik pada kendaraan berbahan bakar bensin maupun solar (untuk yang bermesin diesel). Sistem ini berfungsi memasok gas ke dalam ruang bakar pada mesin. Namun, dengan adanya konverter, penggunaan bahan bakar sebelumnya tetap dapat dilakukan dan kinerja mesin tak terganggu.
Ketika gas akan digunakan, tombol pengatur di ruang kemudi diarahkan ke petunjuk ”gas”. Maka, gas dalam tabung penyimpan akan disalurkan pipa ke bagian regulator untuk menyesuaikan tekanannya kemudian diteruskan ke bagian pencampur (mixer) gas dan udara atau penginjeksi ke ruang bakar. Untuk itu dipasang pula engine control module yang memantau kinerja mesin.
Dengan adanya sistem konverter, penggunaan BBG untuk mengurangi penggunaan
Pada awal program pengenalan BBG, semua komponen, baik tabung gas di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum maupun sistem konverter, didatangkan dari luar negeri, antara lain, Selandia Baru dan Italia.
Hal ini mendorong Tri dan timnya dari Kelompok Keahlian Konversi Energi ITB mengkaji sistem konverter sejak tahun 1988. Dari unjuk kerja yang ada, dilakukan perbaikan sistem dengan mendesain dan memodifikasi komponen yang
Tim itu berhasil mengembangkan prototipe komponen pencampur dan regulator untuk meningkatkan kinerja mesin. Dengan dua komponen itu, pasokan gas dapat ditambah sehingga daya mesin dapat ditingkatkan hingga 15 persen.