Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"E-Learning" Dinilai Cocok untuk Indonesia

Kompas.com - 24/02/2012, 15:23 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sistem e-learning atau pembelajaran elektronik cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang terpisah antarpulau. Hal itu dikatakan pakar teknik informatika Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Yudi Prayudi, Jumat (24/2/2012), di Yogyakarta.

"Oleh karena itu, sistem e-learning perlu diterapkan dalam pelaksanaan proses pendidikan di Indonesia, khususnya di jenjang perguruan tinggi," ujar Yudi.

Menurut dia, hal tersebut diperlukan karena pendidikan Indonesia masih menghadapi sejumlah masalah. Permasalahan itu, di antaranya, sumber daya manusia Indonesia yang tersebar dalam lingkungan geografis yang sangat luas. Selain itu, ketersediaan infrastruktur dan kualitasnya juga beragam. Penyebaran sumber daya manusia yang berkualitas itu juga sangat bervariasi antardaerah.

Yudi mengungkapkan, ada daerah yang relatif maju, memiliki sumber daya manusia yang unggul, infrastruktur memadai, dan kaya informasi. Tetapi, masih banyak juga daerah yang kualitas sumber daya manusianya masih rendah, infrastruktur kurang memadai, dan miskin informasi.

"Adanya daerah yang kaya informasi dan miskin informasi tersebut terjadi kesenjangan pengetahuan," kata Yudi yang juga Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII).

Menurut dia, untuk mengatasi permasalahan itu, solusi secara konvensional akan membutuhkan waktu yang lama. Padahal, banyak perguruan tinggi yang memiliki sumber daya sangat terbatas untuk mampu menambah jumlah gedung dan ruangnya, memperbesar jumlah mahasiswa, meningkatkan kualitas dosen, dan menekan biaya operasional pendidikan.

"Untuk itu, muncul  e-learning yang menjadi solusi, yakni proses belajar mengajar yang difasilitasi dan didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi dan internet," katanya.

Ia menambahkan,  e-learning  memang relevan bagi perguruan tinggi, sehingga ke depan mahasiswa tidak on campus alias selalu berada di kampus, melainkan juga off campus.

"Hal itu akan menjadikan keterserapan mahasiswa pendidikan tinggi semakin luas. Seiring dengan hal itu ketersediaan media teknologi dan informasi, kualitas staf pengajar dan kurikulum pendidikan tinggi tetap diprioritaskan," katanya.

Dalam implementasinya, menurut dia, e-learning diharapkan bukan menjadi hal utama dalam proses belajar mengajar.

"Roh pembelajaran, kedekatan personal antara dosen dan mahasiswa tetap harus diutamakan. Jika media teknologi informasi dapat dimanfaatkan dengan benar, maka akan meningkatkan aksesibilitas, ekuitas, dan kualitas pendidikan nasional," kata Yudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkini Lainnya

Komisi X DPR Minta Sekolah Swasta 3T Jadi Prioritas Pendidikan Gratis
Komisi X DPR Minta Sekolah Swasta 3T Jadi Prioritas Pendidikan Gratis
Edu
Kolaborasi Industri dan Pendidikan Tinggi, PT Anggana Catur Prima Raih Penghargaan IP Trisakti
Kolaborasi Industri dan Pendidikan Tinggi, PT Anggana Catur Prima Raih Penghargaan IP Trisakti
Edu
SPMB Depok 2025 Dibuka Hari Ini, Cek 4 Langkah Mudah Pendaftarannya
SPMB Depok 2025 Dibuka Hari Ini, Cek 4 Langkah Mudah Pendaftarannya
Edu
Tips Nazanine Alifa, Siswi SMA Pribadi Bandung Diterima 27 Universitas Dunia dengan 13 Beasiswa
Tips Nazanine Alifa, Siswi SMA Pribadi Bandung Diterima 27 Universitas Dunia dengan 13 Beasiswa
Edu
Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Daftar PTN-PTS Terima KIP Kuliah 2025
Kuliah Gratis sampai Lulus, Cek Daftar PTN-PTS Terima KIP Kuliah 2025
Edu
Jalur Mandiri Unud 2025 yang Masih Buka, Ini Cara Daftar dan Jadwalnya
Jalur Mandiri Unud 2025 yang Masih Buka, Ini Cara Daftar dan Jadwalnya
Edu
Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025 Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Beasiswa Program Doktor untuk Dosen Indonesia Tahun 2025 Dibuka, Ini Syarat dan Jadwalnya
Edu
Menteri HAM Dukung Program Siswa Nakal Masuk Barak Militer Diterapkan Nasional
Menteri HAM Dukung Program Siswa Nakal Masuk Barak Militer Diterapkan Nasional
Edu
Ada Paket Insentif Ekonomi, Pakar UGM: Perlu Kebijakan agar Daya Beli Terjaga
Ada Paket Insentif Ekonomi, Pakar UGM: Perlu Kebijakan agar Daya Beli Terjaga
Edu
6 Kampus Milik BUMN Buka Beasiswa Penuh 2025: Pertamina, Telkom, PLN
6 Kampus Milik BUMN Buka Beasiswa Penuh 2025: Pertamina, Telkom, PLN
Edu
Benarkah SMA Pradita Dirgantara Sekolah Terbaik di Indonesia? Ini Faktanya
Benarkah SMA Pradita Dirgantara Sekolah Terbaik di Indonesia? Ini Faktanya
Edu
Cerita Mutia, Berhasil Lulus S1 Farmasi UGM di Usia 19 Tahun
Cerita Mutia, Berhasil Lulus S1 Farmasi UGM di Usia 19 Tahun
Edu
SPP Sekolah Setara Cicilan Rumah, Biaya Bisa Tembus Rp 50 Juta per Bulan
SPP Sekolah Setara Cicilan Rumah, Biaya Bisa Tembus Rp 50 Juta per Bulan
Edu
Pendaftaran SPMB Tangsel 2025 Jenjang SMP Segera Buka, Cek Jadwalnya
Pendaftaran SPMB Tangsel 2025 Jenjang SMP Segera Buka, Cek Jadwalnya
Edu
20 SMA Terbaik Jawa Timur, Referensi Daftar SPMB Jatim 2025
20 SMA Terbaik Jawa Timur, Referensi Daftar SPMB Jatim 2025
Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau