Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Ubah Peraturan Visa Pelajar

Kompas.com - 27/02/2012, 15:58 WIB

Rencana perubahan peraturan mengenai visa Inggris membuat universitas dan sekolah unggulan di Inggris kehilangan daya tarik mereka untuk menjaring pelajar asing.

Pemerintah Inggris berencana melarang mahasiswa pasca sarjana asing bekerja kecuali mereka yang memiliki gelar tinggi dan mendapatkan gaji 20.000 poundsterling per tahun.

Rencana itu diumumkan pekan lalu oleh Menteri Imigrasi Damian Green.

"Kita harus terus menarik pelajar internasional yang terbaik dan terpandai tapi kita harus lebih selektif tentang siapa yang dapat datang ke negara ini dan berapa lama mereka dapat tinggal," kata Green.

Sebuah laporan bertajuk Pendidikan: Ekspor Terbaik Inggris mengatakan perubahan itu mengancam industri yang menyumbang 26 miliar poundsterling per tahun ke perekonomian Inggris pada 2025 dan dapat membuat para pelajar dan mahasiswa asing pindah dari Inggris ke AS atau Kanada.

Salah seorang penulisnya, Graham Able, yang mengepalai Dulwich College di London hingga 2009, mengatakan pada BBC News, "Inggris Raya sangat berkepentingan untuk menarik pelajar asing datang ke negara ini untuk bersekolah. Jadi apa pun yang berpotensi membuat para pelajar asing itu ragu untuk datang ke Inggris harus dipertanyakan.

"Inggris memiliki beberapa sekolah dan universtas terbaik di dunia, tapi pasar yang kita miliki terancam jatuh ke AS, Kanada, Australia."

Laporan itu didanai oleh Fraser White, presiden direktur Dulwich College Management International (DCMI) yang berbasis di Shanghai.

DCMI mengelola sejumlah sekolah dengan sistem Inggris di Asia Timur.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan reformasi itu akan mencegah pelajar datang ke Inggris untuk bekerja.

Aspirasi Cina

White mengatakan ia khawatir dengan meningkatnya tren di kalangan pelajar Cina untuk mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah AS dan bukan Inggris.

Laporan itu juga mengutip hasil survey terhadap 428 pelajar sekolah menengah atas dan orang tua mereka yang dilakukan oleh DCMI November tahun lalu.

Separuh dari responden mengatakan mereka tidak akan belajar ke Inggris jika mereka akan sulit mencari pekerjaan di Inggris sesudah lulus.

Menurut dia, angka terakhir dari Institut Pendidikan Internasional yang berbasis di AS menunjukkan persentase pelajar asing di Inggris turun 1% antara 2009 dan 2010.

Namun angka yang didapat BBC dari jasa layanan pendidikan Ucas menunjukkan jumlah pelajar asing yang mendaftar dan diterima di universitas Inggris terus naik selama lima tahun terakhir.

Hilary Moriary, direktur nasional dari Asosiasi Sekolah Asrama Inggris mengatakan, "Peraturan ini akan berdampak langsung pada sekolah-sekolah asrama Inggris. Beberapa pelajar akan memilih pindah ke Amerika.

"Saya sangat prihatin karena Inggris tidak merasa bangga untuk menawarkan pendidikan ke dunia."

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com