Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Akreditasi, Dua Mahasiswa Terancam DO

Kompas.com - 02/03/2012, 18:25 WIB
Rini Putri

Penulis

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Dua orang mahasiswa Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Panrita Husada, yakni Munir (23) dan Suherman (22) mengadukan nasibnya ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jumat (2/3/2012) siang.

Kedua mahasiswa semester enam ini tidak lagi diijinkan masuk ke kampus untuk mengikuti mata kuliah seperti sedia kalanya. Bahkan, pihak kampus juga melarang Munir mengikuti ujian pertengahan semester yang berlangsung dua hari kemarin, akibat aksi menuntut kejelasan akreditasi keberadaan kampus yang sudah berdiri selama tiga tahun tersebut.

Pelarangan itu dinilai sangat merugikan. Kedua mahasiswa lantas mengadukan nasibnya ke Komisi D. Untuk menyelesaikan persoalan antara pihak kampus dan mahasiswa, Muhdar Reha, anggota komisi D mengatakan akan memanggil pihak kampus dan mempertemukan kedua pihak. "Kami hanya ingin mempertanyakan kejelasan status kampus kami, karena kami takut, jika lulus nanti dan tidak ada akriditasnya dan kami tidak bisa mencari kerja," kata Munir yang ditemui usai mengadu di komisi 'D' DPRD.

Menurut Munir, Wakil Ketua Perguruan Tinggi, Fatimah  yang mengeluarkan ancaman drop out (DO). Padahal saat aksi yang dilakukan pada Kamis (9/2/2012) tidak ada tindakan yang berlebihan. "Selain itu, ancaman yang kami sangat sesalkan, dia yang juga merupakan dosen kami, mengungkapkan bahwa kami tidak akan pernah lulus jika dia masih tetap mengajar di kampus tersebut," kata Munir.

Di tempat terpisah, Fatimah membenarkan jika dirinya pernah mengucapkan pernyataan tersebut. Namun ia berkilah, hal itu dilakukannya karena emosi. Mahasiswa dinilai tidak menghargai dosen, karena melempar pulpen di atas mejanya. Fatimah juga mengakui pernah mengungkapkan ancaman DO menyusul tudingan Stikes adalah perguruan tinggi ilegal.

"Padahal kampus ini telah mengantongi dua ijin dari Kopertis Wilayah IX yang berakhir pada 2014 mendatang. Sedangkan untuk akreditasi saat ini baru dalam tahap pengurusan, rencananya dua pekan depan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) akan mengunjungi kampus STIKES Panrita Husada yang saat ini masih menumpang di gedung SMP PGRI Bulukumba," ungkapnya.

"Memang selama ini kampus kami belum ada mengeluarkan lulusan, makanya saat ini kami sedang berusaha agar mendapatkan akreditasi tersebut sebelum adanya mahasiswa kami yang lulus, agar nanti mereka dapat bersaing untuk mencari pekerjaan dengan lulusan dari perguruan tinggi lainnya," ungkap Fatimah.

Fatimah menambahkan berdasarkan hasil keputusan rapat kampus, kedua mahasiswa tersebut baru bisa kembali masuk ke kampus untuk beraktivitas, jika orang tua mereka datang menghadap. "Kami hanya ingin anak didik kami menjadi sukses, jika mereka sukses kami pun merasa senang," ujar Fatimah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com