Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribut di Kelas, Guru Paksa Siswa Gigit Sepatu

Kompas.com - 09/03/2012, 14:47 WIB
Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Seorang guru di SMP Negeri 7 Kota Malang, Jawa Timur, diduga memaksa dua siswanya untuk menggigit sepatu miliknya sendiri. Tindakan itu dilakukan karena kedua siswa dinilai ribut saat mata pelajaran berlangsung. 

Kepala SMPN 7 Sumaryono mengatakan, peristiwa itu terjadi terjadi pada Rabu (7/3/2012) lalu, tepatnya pada jam ketiga, saat mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) akan berlangsung. Guru yang memerintahkan siswa mengigit sepatu itu adalah HM, yang juga menjabat staf urusan kurikulum di sekolah setempat.

Adapun korban yang disuruh menggigit sepatu adalah Ahmad Jefri dan Amin Rais, siswa kelas VIII B. Kronologinya, ungkap Sumaryono, saat guru HM terlambat 10 menit untuk mengajar. Karena tak ada guru, sebagian siswa di kelas itu keluar ke kamar kecil. Ketika melihat tak ada siswa di kelas, HM marah.

"Lalu, siswa disuruh masuk kelas lagi. Karena keluar kelas, beberapa siswa yang terlambat masuk kelas diberi sanksi merangkum mata pelajaran TIK," kata Sumaryono, Jumat (9/3/2012), kepada wartawan.

Siswa yang diberi sanksi untuk merangkum mata pelajaran TIK itu hampir separuh siswa di kelas VIII B. HM pun melanjutkan mengajar di kelas itu.

"Saat pelajaran dimulai, siswa yang menerima sanksi ramai di dalam kelas. Jelas mengganggu proses belajar mengajar," ujar Sumaryono.

Mendapati siswa yang tengah dihukumnya membuat keramaian, HM memerintahkan kepada siswa penerima sanksi untuk mengumpulkan tugas-tugas TIK yang diberikan seminggu sebelumnya.

"Tapi para siswa itu malah tambah ramai di kelas," kata Sumaryono.

"Siapa yang ramai lagi, saya akan suruh gigit sepatu," demikian tulis HM dalam laporan kronologi yang diserahkan ke pihak kepala sekolah.

Saat HM memberikan peringatan keras kepada siswanya itu, ternyata dua siswa masih terus membuat keributan. Hal itu membuat HM marah. Ia pun mendatangi tempat duduk kedua siswa itu dan menyuruh agar dua siswa itu melepaskan sepatu miliknya sendiri.

Kedua siswa tidak langsung mau melepaskan sepatu yang dikenakannya. Namun, HM terus memaksanya. Akhirnya, Ahmad Jefri dan Amin Rais mau melepaskan sepatunya sendiri.

"Amin Rais hanya gigit tali sepatunya. Ahmad Jefri tidak langsung mau, hanya memegang sepatunya ke dekat mulutnya," katanya.

Melihat Jefri hanya mendekatkan sepatu ke mulut dan tidak menggigitnya, HM langsung mendorong sepatu tersebut ke mulut Jefri dan memerintahkan untuk menggigitnya.

Dengan kejadian tersebut, kedua siswa dan kedua orangtua Jefri tidak terima dengan perlakuan HM. Orangtua Jefri lantas mendatangi sekolah.

"Setelah musyawarah, pihak sekolah memanggil kedua orangtua siswa dan alhamdulillah sudah menerima pelakuan HM itu," kata Sumaryono.

Orangtua kedua siswa juga membuat pernyataan bermaterai untuk tidak menuntut ke jalur hukum. Begitu pula HM yang membuat pernyataan di atas kertas bermaterai untuk tidak mengulangi perbuatannya dan sudah meminta maaf kepada kedua orangtua siswa.

"Yang jelas, mediasi antara pihak orangtua siswa dan guru bersangkutan juga pihak sekolah sudah dilakukan dan sudah tidak ada masalah," kata Sumaryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com