Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hambatan Biaya Kuliah Tarif Tunggal

Kompas.com - 15/03/2012, 10:30 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Rektor Universitas Diponegoro Semarang Prof Sudharto P. Hadi mengakui, kendala penerapan tarif tunggal atau satu komponen pembiayaan perkuliahan akan terjadi pada semester awal. Hal itu dikatakannya menanggapi rencana penerapan tarif tunggal untuk biaya perkuliahan perguruan tinggi.

"Kendala anggaran memang akan ditemui pada semester-semester awal, setidaknya pada semester satu dan dua," kata Sudharto, di Semarang, Rabu (14/3/2012), seusai mendampingi Wamendikbud Musliar Kasim menyampaikan orasi ilmiah di Kampus Universitas Diponegoro.

Sudharto mengungkapkan, biasanya mahasiswa memang membayar biaya kuliah lebih mahal pada semester awal karena banyak komponen yang harus dibayarkan pada semester-semester awal. Salah satunya sumbangan pengembangan institusi (SPI).

"Ya selama ini komponen biaya memang banyak dengan penyebutan bermacam-macam. Ada SPI, sumbangan pembinaan pendidikan (SPP). Sifat pembayarannya berbeda, ada yang pada semester awal-awal, ada tiap semester," paparnya.

Sudharto mencontohkan, dengan penerapan tarif tunggal, SPI yang dibayarkan pada masa awal kuliah akan dijumlahkan dengan komponen lain untuk selanjutnya dibagi secara merata.

"Jadi, nantinya pembayaran uang kuliah setiap semester akan sama hingga selesai kuliah. Kalau biasanya ada komponen biaya tertentu yang kami terima pada semester awal, nantinya diterima setiap semester," ujar Sudharto.

Perubahan mekanisme pembayaran ini, menurutnya, akan mengganggu arus kas (cash flow) yang selama ini digunakan untuk mengatur pendanaan perguruan tinggi.

"Pendanaan perguruan tinggi sebesar 40 persen berasal dari subsidi pemerintah, sedangkan 60 persennya kami harus mencari sendiri. Misalnya dari mahasiswa, riset, penelitian, dan sebagainya," kata Sudharto.

Meski demikian, ia menyatakan, Undip siap menerapkan tarif tunggal jika memang menjadi kebijakan Kemendikbud. Saat ini, Undip sudah mengirimkan kalkulasi biaya pendidikan rata-rata untuk 44 program studinya.
    
Sementara itu, Wamendikbud Prof Musliar Kasim mengatakan, saat ini komponen biaya pendidikan di perguruan tinggi beragam. Beberapa komponen biaya itu, di antaranya, uang pembangunan, uang kemahasiswaan. Semua komponen itu nantinya akan disatukan dalam tarif tunggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com