Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Kembangkan "Beyonic"

Kompas.com - 17/03/2012, 03:58 WIB

Jakarta, Kompas - Hasil riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ”beyonic”, pupuk organik yang diperkaya dengan mikroba, dikembangkan masyarakat untuk mengolah pakan ternak.

Sarjiya Antonius, periset di Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jumat (16/3), di Jakarta, menuturkan, selama tiga tahun terakhir, LIPI mengaplikasikan beyonic (beyond organic) di Wonogiri, Jawa Tengah. Setelah merasakan manfaatnya, masyarakat tergerak mengembangkan.

”Masyarakat mau mencoba- coba untuk keperluan lain setelah mengetahui prinsip kerjanya,” kata Sarjiya. ”Pemakaian mikroba untuk memfermentasi limbah pertanian sangat meringankan beban petani dalam menyediakan pakan ternak.”

Subandi, warga Wonogiri yang menjadi penggerak pakan ternak, mengatakan, proses pengolahan pakan ternak fermentasi hanya makan dua jam. Hasilnya bisa mencukupi pakan 20 kambing selama 20 hari. ”Konsepnya, pelihara kambing tanpa ngarit (menyabit rumput untuk pakan ternak),” kata Subandi, yang juga anggota DPRD Jawa Tengah.

Menurut Sarjiya, penggunaan mikroba untuk mengolah pakan ternak lazim diterapkan di Eropa dengan bahan baku limbah gandum. Prinsipnya, mengubah karbon menjadi protein. Caranya, limbah berupa bonggol jagung, jerami, atau kulit padi dicacah sampai lembut, kemudian difermentasi.

”LIPI mengenalkan mikroba untuk beyonic, yaitu StarTmik untuk produksi pupuk organik, ternyata bisa digunakan untuk memfermentasi pakan ternak juga,” kata Sarjiya.

Menurut Subandi, aplikasi riset di bidang pertanian semestinya diprioritaskan untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Dengan demikian, hasil riset bisa dimanfaatkan petani untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian dan limbahnya.(NAW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com