Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pria Buta Pemanjat Kelapa

Kompas.com - 21/03/2012, 09:21 WIB
Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com — Demi menyambung hidup, seorang pria tunanetra di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menjadi pemanjat kelapa. Dari hasil memanjat kelapa ini, Rampeng (62) mampu menghidupi dua anak serta empat cucunya.

Warga dusun Dualoronge, Desa Panyili, Kecamatan Duaboccoe, Kabupaten Bone, ini dikenal sebagai pemanjat kelapa ulung di kampungnya yang memang merupakan daerah penghasil kelapa. Saat dikunjungi di rumahnya, Rabu (21/3/2012), Rampeng terlihat tengah bersiap menjalani rutinitas kerjanya.

Bermodalkan tali pengait, satu per satu pohon kelapa mulai dipanjatnya. Dalam sehari, Rampeng mampu memanjat 30 hingga 40 pohon kelapa dengan upah per pohon Rp 3.000 hingga Rp 4.000. Tergantung lebatnya buah kelapa yang dipetik.

Meski harus menyabung nyawa, Rampeng tetap kuat menjalani pekerjaannya. Malah, semakin tinggi pohon kelapa yang dipanjatnya, Rampeng mengaku makin menikmatinya. "Saya lebih suka kalau tinggi karena tidak ada semut. Dalam sehari saya bisa panjat 30 sampai 40 pohon," ujar Rampeng.

Keteguhan Rampeng membuatnya terkenal hingga di luar kampungnya. Tak jarang Rampeng mendapat order untuk memetik kebun kelapa dari luar kampung. "Saya sengaja memang panggil dia karena memang dari dulu dia pemanjat kelapa dan kalau dia yang manjat bagus, tidak banyak neko-nekonya dan tuntutannya," kata Asnawi, salah seorang pemilik kebun kelapa yang pagi ini memakai jasa Rampeng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com