JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Suud mengatakan, upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional terancam gagal. Pasalnya banyak tenaga pendidik yang enggan melakukan inovasi pada metode pembelajaran dan menguasai teknologi pendidikan.
"Banyak guru yang kurang memahami cara berinovasi, itulah mengapa rencana pemerintah meningkatkan mutu pendidikan terancam gagal," kata Marsudi Suud dalam diskusi pendidikan bertajuk "Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Inovasi Teknologi Pendidikan, di gedung PBNU, Jakarta, Rabu (21/3/2012).
Ia menjelaskan, rendahnya pemahaman guru akan pentingnya inovasi pendidikan akhirnya melahirkan metode pembelajaran yang konvensional. Metode pembelajaran itu, dinilainya terlalu monoton, tidak kreatif dan tidak sesuai dengan perkembangan jaman.
Salah satu contohnya, kata dia, dapat terlihat dari pelaksanaan Ujian Nasional (UN). Sejumlah daerah, khususnya daerah marjinal belum mampu menghasilkan nilai UN yang baik dan kredibel.
"Kalau cara belajar mengajarnya monoton, siswa jadi ngantuk. Guru juga ikut-kutan ngantuk," ujarnya.
Padahal, dia melanjutkan, sejarah telah mencatat jika metode pembelajaran seperti story telling (bercerita), penggunaan alat peraga dan metode pelajaran lain yang sejenis dapat memberikan hasil yang jauh lebih efektif. Termasuk dalam meningkatkan mutu pendidikan itu sendiri.
"Dalam sejarah, Rasul sebagai living legend of education itu banyak menjelaskan tentang bagaimana menciptakan pembelajaran yang baik. Guru harus bisa bercerita. Jika diperlukan, maka alat peraga menjadi wajib," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.