Greenpeace Pilih Sungai Citarum

BANDUNG, KOMPAS.com -  Organisasi pecinta lingkungan, Greenpeace, menggelar peringatan Hari Air Sedunia di tepian Sungai Citarum, tepatnya di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (21/3). Peringatan ditandai dengan pembuatan lukisan dengan lumpur sungai oleh beberapa seniman seperti Tisna Sanjaya.

Salah satu aksi mereka adalah menceburkan kanvas berukuran 1,5 meter x 70 cm yang sebelumnya diolesi lem kayu ke dalam air. Lem dipakai untuk menangkap material yang terbawa sungai dan menghasilkan bentuk khas.

Setelah itu, giliran para seniman menaiki perahu yang biasa digunakan penambang pasir untuk membuat lukisan dengan lumpur Sungai Citarum.

"Nantinya, lukisan-lukisan ini bakal dipajang di sebuah galeri di Kota Bandung, lengkap dengan wangi-wangian saat ini," kata Tisna.

Greenpeace berencana membentangkan kain sepanjang 100 meter berisi lukisan yang dihasilkan dari lumpur sungai. Namun rencana tersebut gagal karena tiang penyangga dari bambu tidak bisa menahan kain dari terpaan angin kencang. Kain pun dibentangkan di tepi sungai.

Juru Bicara Greenpeace, Ahmad Ashov mengatakan, kegiatan dimaksudkan sebagai ajakan kepada masyarakat untuk ikut mengawasi pemerintah dalam menyediakan akses air bersih bagi mereka.

Menurut catatan Greenpeace, ada setidaknya 500 perusahaan yang memanfaatkan air Sungai Citarum dan setiap hari diperkirakan membuang limbah berikut bahan berbahaya tanpa diolah terlebih dahulu ke sungai.