Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMK Kekurangan Guru Ahli

Kompas.com - 23/03/2012, 15:40 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah SMK kekurangan guru ahli. Akibatnya, SMK merekrut praktisi sebagai tenaga honorer untuk menjadi pengajar atau mengalihtugaskan guru yang ada ke program keahlian yang belum memiliki guru produktif.

Nono Juarno, kepala program keahlian multimedia di SMKN 1 Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jumat (23/3/2012), mengatakan SMK yang berbasis pengoalahan hasil pertanian ini juga membuka program keahlian multimedia.

"Tetapi guru yang ahli belum disediakan pemerintah. Sekolah terpaksa menggaji lima guru honorer yang tidak bisa penuh tanggung jawabnya di sekolah," ujar Nono.

Nono yang berlatar belakang pendidikan D-3 pendidikan pertanian ditunjuk sekolah untuk alih jenjang ke pendidikan D-4 bidang teknologi informasi.

Di SMKN 1 Kota Sukabumi, kebutuhan guru program keahlian broadcasting dipenuhi dengan mengalihtugaskan guru. Guru agama dan guru bimbingan konseling di sekolah yang basis keahliannya teknik ini dikuliahkan ke Institut Kesenian Jakarta untuk bisa menjadi guru produktif di bidang broadcasting.

"Agak sulit juga untuk mencari praktisi yang mau mengajar. Soalnya, mereka lebih suka kerja di bidangnya langsung daripada jadi guru," kata Wahyuto, Kepala SMKN 1 Kota Sukabumi.

Nono mengatakan ketika pemerintah mengembangkan SMK pertanian, dulu ada program D-3 pendidikan pertanian di IPB. Para guru di SMK pertanian dikuliahkan dengan biaya pemerintah.

"Semestinya program seperti itu dihidupkan kembali. Jangan sampai SMK diajar guru yang tidak sesuai keahliannya," kata Nono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com