Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMKN 2 Depok Sleman Diincar Industri Pertambangan

Kompas.com - 26/03/2012, 06:52 WIB

Penulis: Luki Aulia

Menyadari potensi dan kekayaan mineral di Indonesia, SMK Negeri 2 Depok Sleman Yogyakarta membuka program keahlian geologi pertambangan sejak 1972. Tingginya kebutuhan terhadap sumber daya manusia dunia pertambangan membuat lulusan sekolah ini menjadi incaran kalangan industri.

Sebelum lulus sekolah, mayoritas siswa geologi pertambangan sudah habis dipesan oleh mitra industri yang sebagian besar beroperasi di luar Jawa. Beasiswa pendidikan, praktik kerja, dan jaminan untuk bekerja di industri setelah lulus menjadi komitmen yang diberikan industri. Oleh karena itulah jurusan ini menjadi favorit. Karena merupakan satu-satunya SMK di Indonesia yang memiliki program keahlian geologi pertambangan, sekolah ini kerap diincar siswa lulusan SMP dari sejumlah daerah.

Wakil Manajemen SMKN 2 Depok Sleman Yogyakarta Cahyono Agus mengatakan, sejak awal dibuka, program studi geologi pertambangan tidak pernah sepi peminat karena ada jaminan lapangan pekerjaan. Faktor penghasilan yang tinggi di perusahaan tambang juga menjadi penarik yang kuat.

Dari pengalaman dan cerita para lulusan, gaji rata-rata yang bisa diperoleh siswa sebesar Rp 4 juta-Rp 5 juta per bulan. Gaji tertinggi yang pernah diperoleh siswa lulusan sekolah yang dahulu bernama STM Pembangunan itu di perusahaan tambang Kalimantan mencapai Rp 7,2 juta per bulan.

”Posisi tertinggi yang sudah dipegang alumni adalah manajer. Mereka sekolah lagi dan punya spesialisasi sehingga bisa menjadi manajer. Padahal, standar kompetensinya berdasarkan ijazah seharusnya di posisi mandor,” kata Cahyono.

Sesuai dengan kebutuhan industri, sekolah yang berlokasi di Mrican, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, itu memiliki kurikulum spesifik. Harapannya, siswa akan memiliki keahlian dalam pemetaan topografi dan geologi, pemetaan geologi, pengeboran, geotek, dan analisis fosil, batuan, serta bahan galian.

Prospek kerja yang tersedia di industri antara lain tenaga survei sumber daya energi, penilai, peninjau sumur, juru bor, juru ledak, juru gambar, dan tenaga di laboratorium. Karena memiliki kurikulum yang spesifik, banyak guru geologi pertambangan yang diminta mengajar di SMK lain di sejumlah daerah.

”Setiap tahun kami kerja sama dengan 25-30 industri. Untuk mengetahui secara persis kebutuhan industri, praktik siswa tidak hanya di Jawa, tetapi juga di luar Jawa seperti Sumatera, Maluku, dan Kalimantan. Ketika praktik, semua biaya ditanggung industri dan siswa mendapat uang saku,” kata Cahyono.

Pentingkan karakter

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com