Jakarta Kompas -
Sebelumnya, Bank Sumsel menyerah dari Semarang Bank Jateng, Jakarta Sananta, dan Jakarta Electric PLN. Artinya, Bank Sumsel belum memetik satu kemenangan pun di putaran kedua, berbeda dengan performa di putaran pertama saat memenangi total tujuh pertandingan. Bank Sumsel kini meraih 21 poin, sama dengan perolehan Bank BNI 46. Semarang Bank Jateng melejit dengan 19 poin.
Menurut Pelatih Bank Sumsel Nandi Nata Eka Buana, kekalahan itu karena beberapa pemain andalannya dalam kondisi tidak prima. Ayip Rizal cedera dan libero Indra tidak dalam kondisi terbaik. ”Agung Seganti juga menurun setelah melalui laga demi laga,” kata Nandi.
Bank Sumsel menyisakan tiga laga sebelum memasuki babak empat besar, yakni melawan Jog- ja Yuso, Bank BNI 46, dan Surabaya Samator.
”Memiliki nilai 21, kami tinggal mencari satu kemenangan lagi. Target kami mengamankan empat besar dulu. Kami akan memperbaiki diri dan memulihkan kondisi,” ujar Nandi.
Mengomentari kemenangan timnya, Manajer Pertamina Nono Ismanu mengatakan, timnya tampil sangat bagus. Tambahan pemain asing Ryan Jayowen juga memperkuat tim. Jayowen seperti menjadi momok bagi Bank Sumsel karena smes kerasnya dan servis akurat yang sulit diterima lawan.
Di bagian putri, tim Jakarta BNI 46 membayar dua kekalahan di Banyuwangi, Jawa Timur, dengan menaklukan Jakarta TNI AU, 3-2 (25-19, 25-14, 17-25, 24-26, 15-4). Pada dua set pertama, BNI 46 bermain cemerlang, sebaliknya TNI AU banyak membuat kesalahan.
Kalah pada dua set pertama, TNI AU bangkit mencetak 5-0 pada awal set ketiga. Servis Gina Damayanti sulit diterima dengan baik para pemain BNI 46. TNI terus memimpin hingga technical time out kedua, 16-10.
BNI dengan tiga pemain asingnya, Bonita Bise, Georgina, dan Christopel Vorpahl, pun sulit memenangi laga.