Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atap Sekolah Roboh, Siswa Belajar di Luar Kelas

Kompas.com - 09/04/2012, 23:39 WIB
Amanda Putri Nugrahanti

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com -  Atap ruang kelas I SD Nyamat di Desa Nyamat, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, roboh. Akibatnya siswa kelas I dan kelas II yang kondisi ruang kelasnya juga buruk, diungsikan dan harus belajar di luar kelas.

Beruntung, saat atap ruang kelas roboh pada Jumat (6/4/2012) lalu sekitar pukul 07.30 WIB, tidak ada kegiatan belajar-mengajar karena hari libur. Saat itu juga tidak ada hujan maupun angin kencang. Hingga Senin (9/4/2012) siang, ruang kelas yang sudah tak beratap masih belum diperbaiki.

Kepala SD Nyamat, Subari, mengatakan, dari enam kelas yang ada, empat ruang kelas sudah direhabilitasi pada tahun 2007. Masih tersisa dua ruang kelas , yaitu kelas I dan kelas II yang kondisinya rusak parah.

Pihaknya sudah mengajukan perbaikan sejak tahun 2008. Walaupun penutup langit-langit di dalam kelas terlihat belum rusak, di luar kelas, langit-langit sudah bolong-bolong.

Subari menduga, kayu yang menjadi kuda-kuda sudah rapuh, sehingga tidak kuat menahan atap. Sebelumnya, tidak pernah ada tanda-tanda atap ruang kelas itu akan roboh. Karena itu kegiatan belajar mengajar berlangsung tanpa kekhawatiran apa pun.  

"Hingga kini kami belum mendapat kabar untuk perbaikan dua kelas itu. Robohnya atap ini juga sudah kami laporkan ke kecamatan. Katanya kecamatan hari ini melapor ke Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang," ujar Subari.

Akibat peristiwa itu, siswa kelas I dan kelas II harus belajar di tempat lain. Sebanyak 11 siswa kelas I belajar di bangunan rumah dinas, yang selama ini digunakan sebagai perpustakaan sekolah. Namun kondisinya juga sudah tidak memadai, mirip dengan kondisi ruang kelas I dan II.

Sementara 19 siswa kelas II harus belajar di selasar masjid terdekat untuk menghindari hal yang sama terjadi di ruang kelas mereka . Padahal mulai Senin ini siswa harus menghadapi ujian tengah semester (UTS).

Guru Kelas I, Marimin, mengungkapkan, kondisi itu mempengaruhi kegiatan belajar-mengajar. " Pasti terganggu, karena harus belajar di luar kelas. Kami berharap ruangan kelas segera diperbaiki," ujarnya.

Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Astuti, mengatakan, sudah mendengar laporan tersebut. Pihaknya berencana akan memverifikasi laporan itu pada Selasa (10/4/2012) besok.

"Dana rehabilitasi pada tahun 2007 untuk sekolah itu, memang hanya cukup untuk empat ruang kelas. Sisanya kami alokasikan tahun ini. Kami menargetkan tahun 2012 semua ruang kelas yang rusak parah sudah dapat diperbaiki," tutur Astuti.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com