Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Narkotika Diselundupkan ke LP Cirebon

Kompas.com - 10/04/2012, 03:43 WIB

Jakarta, Kompas - Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Cirebon Ajun Komisaris Harton, di Cirebon, Senin (9/4), mengatakan, pihaknya menerima laporan penyelundupan lima gram narkotika jenis sabu ke dalam Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Cirebon, Jawa Barat. Barang terlarang itu dimasukkan ke dalam LP dengan modus baru, yakni disembunyikan di dalam pengisi baterai telepon seluler (charger).

Peristiwa penyelundupan itu terjadi pada Sabtu, akhir pekan lalu, sekitar pukul 16.00. ”Dua sipir yang curiga dengan gerak-gerik narapidana bernama Imam Mawardi alias Mawar bin Totoh Sudaryo (18) memeriksa bungkusan nasi yang dibawanya. Dari bungkusan nasi itu didapatkan satu charger yang dimasuki sabu,” katanya.

Dari barang bukti yang disita polisi, sabu itu dimasukkan ke dalam plastik obat. Plastik itu digulung dengan selembar tisu yang kemudian diselipkan ke dalam charger.

Dari pengakuan Imam, barang itu dibelinya dari seseorang bernama Ambon, warga Parung, Bogor, Jabar. Ambon sendiri yang sore itu membawa sabu masuk ke lingkungan LP. Ambon masuk dengan alasan membesuk Imam. Ia kemudian membeli nasi bungkus di kantin LP. Kepada pegawai kantin berinisial W, Ambon menitipkan charger itu untuk dibungkus bersama dengan nasi yang dipesannya.

W menitipkan nasi bungkus itu kepada Ali Wahyudi (29), napi binaan yang bertugas di kantin. Ali lalu memberikan bungkusan itu kepada Suratno alias Arnol (37), napi yang bertugas untuk membagikan jatah makanan kepada penghuni LP.

Dua sipir yang kebetulan bertugas, yakni Denny Agung Lungguh (37) dan Trias Hervian (25), curiga dengan gelagat Imam yang seperti menyembunyikan sesuatu setelah menerima bungkusan dari Arnol. Mereka lalu menggeledah bungkusan nasi tersebut.

Temuan kedua

Temuan narkotika di dalam LP Narkotika Cirebon ini adalah kali kedua yang diungkap kepada publik setelah razia oleh tim dari Direktorat Pemasyarakatan, Jumat pekan lalu.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution di Jakarta mengatakan, petugas LP sebaiknya menjalani tes urine secara berkala untuk mencegah secara dini kemungkinan petugas LP mengonsumsi narkotika.

Sementara itu, mantan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar mengatakan, inspeksi mendadak yang bertujuan untuk membersihkan LP dari kejahatan narkoba harus didukung.

”Cuma karena ada persoalan lain yang muncul, itu yang kita sayangkan. Begini, di lapas itu ada protap. Tidak mungkin, pada saat pintu diketok, petugas langsung buka pintu itu tidak mungkin. Pasti ada jeda karena ia harus lapor dulu ke pimpinannya,” jelas Patrialis. (REK/RAY/FER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com