Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa untuk Keluarga Guru Pengabdi yang Hilang

Kompas.com - 10/04/2012, 16:16 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  menyiapkan beasiswa untuk keluarga peserta Sarjana Mendidik di Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal atau SM3T yang hilang ditelan ombak, Rabu (4/4/2012). Beasiswa itu disiapkan sebagai bentuk keprihatinan pemerintah atas musibah tersebut.

Demikian disampaikan Direktur Pendidik dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Supriadi, Selasa (10/4/2012), di Gedung Kemdikbud, Jakarta. Alasannya, kata Supriadi, secara tidak langsung Kemdikbud merasa perlu bertanggung jawab terhadap kelangsungan pendidikan di keluarga korban. Hal itu mengingat, selain terlibat dalam program yang digagas oleh Kemdikbud, para korban juga merupakan tumpuan harapan dari keluarga masing-masing.

"Ini bentuk keprihatinan kami. Selain terus berkoordinasi dengan tim pencari, kami juga tengah menyiapkan beasiswa," kata Supriadi.

Akan tetapi, kata dia, sampai saat ini belum dapat ditentukan jenis beasiswa yang akan diberikan. Mengingat, lanjut dia, semua pihak masih terus mencari dan berharap mendapatkan kepastian positif dari usaha tersebut.

Selain beasiswa, Kemdikbud juga tengah mengurus proses klaim asuransi. Setidaknya, itu bisa dilakukan setelah kondisi korban dapat dipastikan.

"Kami masih memikirkan jenis beasiswanya. Akan tetapi, yang pasti beasiswa ini akan diberikan kepada keluarga korban (kakak atau adiknya). Karena kami mendengar, mereka juga membutuhkan biaya pendidikan," ujarnya.

Seperti diberitakan, dua peserta SM3T, yakni Rizki Susdiasto dan Heru, masing-masing merupakan guru dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, yang hilang ditelan ombak saat berekreasi mengisi liburan Paskah, di Pantai Tanjung Mas, Amfoang Barat Daya, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Selain Rizki Susdiasto dan Heru, seorang korban lain juga dinyatakan hilang, yaitu Mundhus. Namun, Senin (9/4/2012), Mundhus ditemukan oleh seorang nelayan pada jarak 50 kilometer dari lokasi kejadian. Saat ditemukan, kondisi Mundhus dalam keadaan tak bernyawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com